LBH Muhammadiyah Enggan Respons Jubir Luhut di Kasus Haris Azhar

Lembaga Bantuan Hukum PP Muhammadiyah enggan menanggapi Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi terkait kasus Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.

Kepala Litigasi LBH PP Muhammadiyah Gufroni mengatakan bahwa Jodi adalah juru bicara kementerian. Bukan juru bicara pribadi Luhut.

"Bahwa Jodi, Jubir Luhut ini adalah jubir resmi kementerian bukan jubir pribadi Luhut, sehingga legal standing jubir dalam kasus ini dipertanyakan. Semestinya yang merespon pernyataan kami adalah pengacara Luhut," kata Gufroni kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/3).

Gufroni juga enggan terlalu serius menanggapi Jodi. Lebih baik fokus mencari keadilan dalam kasus hukum yang menjerat Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami tidak perlu menanggapi statement jubir ini yang menyebut bahwa LBH PP Muhammadiyah kurang riset, karena kapasitas Luhut saat melapor mengaku sebagai warga negara pada umumnya bukan mengataskan seorang menteri," lanjutnya.

Sebelumnya, Jodi Mahardi menegaskan Luhut sudah pernah diperiksa sebagai pelapor oleh polisi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik yang menyeret kedua aktivis tersebut.

Hal itu ia sampaikan saat merespons pernyataan dari LBH Muhammadiyah yang menilai penetapan tersangka Haris dan Fatia tak sah karena Luhut belum dimintai keterangan sebagai pelapor.

Jodi lantas meminta pihak LBH Muhammadiyah tak terburu-buru menyimpulkan secara cepat atas kasus tersebut.

Saat ini, Haris maupun Fatia kini telah menjadi tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Kasus bermula ketika Luhut melaporkan keduanya ke Polda Metro Jaya. Dia merasa ada unsur pencemaran nama baik terhadap dirinya dalam video berjudul "Ada Lord Luhut Di balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!". Video ini diunggah oleh Haris dalam akun Youtube.