Cak Imin soal Putin di G20: Kalau Tak Buat Damai, untuk Apa?
Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berharap kehadiran Presiden Rusia, Vladimir Putin di KTT G20 yang bakal digelar di Bali, Oktober 2022 menjadi sarana untuk berdamai dengan Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan Cak Imin usai mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Dalam pertemuan tersebut, Cak Imin mendengarkan perkembangan terkini mengenai konflik Ukraina dan Rusia.
"Nanti saya tanya Bu Menlu, mestinya pertimbangkan hadirkan Putin atau tidak. Karena kalau hadirkan Putin untuk perdamaian bagus, tapi kalau tidak ya untuk apa?" ujar Cak Imin dalam keterangannya, Jumat (25/3).
Cak Imin mengimbau Rusia menghentikan serangan ke Ukraina. Ia berharap masalah yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bisa diselesaikan lewat dialog atau pertemuan dengan tujuan perdamaian.
Ketua umum PKB itu mengaku telah mendengar usulan Hamianin untuk mendesak Putin menghentikan perang saat KTT G20 di Bali. Ia memastikan akan menyampaikan usulan tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.
"Oleh karena itu, kita imbau pada Rusia untuk hentikan serangan. Agar dialog dan [buat] pertemuan perdamaian. Nanti kita sampaikan pada Presiden harapan-harapan Pak Dubes, salah satunya di G20," katanya.
Lihat Juga : |
Lebih lanjut, kata Cak Imin, pihaknya juga akan membantu mengkomunikasikan persoalan ini kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Jokowi. Cak Imin menyampaikan dengan adanya jembatan komunikasi dari Indonesia, Ukraina berharap Rusia tak lagi mengganggu kedaulatan wilayahnya.
"Terkait perkembangan ini akan saya sampaikan melalui Pak Presiden maupun Kemenlu. Yang disampaikan dubes terakhir ini, maupun yang disampaikan Dubes Rusia kemarin. Karena ada perbedaan informasi yang harus dikonfirmasi sama-sama," katanya.
"Titik temunya hanya satu yang diharapkan Ukraina. Tidak mengganggu kedaulatan, karena negosiasi ini macet karena permintaan Rusia yang dianggap Ukraina merebut kedaulatan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hamianin mengapresiasi pertemuan hangat dengan Cak Imin. Ia pun menggaungkan solidaritas kemanusiaan atas kesulitan yang dialami warga Ukraina saat ini.
"Saya berterima kasih kepada beliau. Apa yang terjadi di Ukraina sekarang adalah krisis kemanusiaan ekstrem. Jutaan warga Ukraina kesulitan mengakses listrik, air, makanan, layanan kesehatan dan sosial, infrastruktur juga hancur. Saya harap kemanusiaan bisa menuntaskan hal ini. Merdeka atau mati," kata Hamianin.
Hamianin mengatakan tak berharap Putin turut hadir di KTT G20 di Bali. Meski begitu, ia menyerahkan keputusan itu kepada pemerintah RI selaku tuan rumah.
"Saya tidak dalam posisi untuk beri nasihat kepada pemerintah atau Presiden Indonesia. Saya sangat menghargai warga Indonesia dan presidennya. Tetapi akan sangat baik apabila Federasi Rusia diboikot oleh pertemuan dan konferensi dunia," ujarnya.
Sebelumnya, Cak Imin menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva di ruang delegasi, Nusantara III Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (24/3). Dalam kesempatan ini, Cak Imin juga mendorong agar terjadi perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang tengah terlibat konflik.
(mts/fra)