Kapolda Metro Minta Aparat Awasi Peredaran Mercon: Ganggu Kekhusyukan
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta jajarannya untuk mengawasi distribusi mercon ataupun kembang api menjelang bulan Ramadan.
Secara khusus, Fadil memerintahkan Dirintelkam Polda Metro Jaya Kombes Hirbak Wahyu Setiawan untuk mengantisipasi distribusi mercon ini hingga ke hulunya.
"Itu kan di titik-titik tempat jualan kembang api dan mercon itu kan sudah ada. Mungkin pak Hirbak (Dirintelkam Polda Metro Jaya) tolong nanti hulunya," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Kamis (31/3).
Disampaikan Fadil, langkah ini diambil agar kekhusyukan bulan Ramadan tetap terjaga tanpa ada gangguan dari suara-suara petasan.
"Mungkin bisa dikontrol ini terkait dengan distribusi mercon ini karena ini juga akan mengganggu kekhusyukan," ucap Fadil.
"Kan tidak asyik tuh orang lagi salat tarawih tiba-tiba ada mercon bunyi kanan kiri," tambahnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan juga menyatakan bahwa pihaknya melarang pelaksanaan sahur on the road (SOTR) selama bulan Ramadan. Sebab, dianggap lebih banyak mudaratnya.
"Polda Metro Jaya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar kiranya tidak melakukan kegiatan yang bersifat kegiatan SOTR karena kita beranggapan SOTR ini lebih banyak mudaratnya daripada hal-hal berguna daripada kegiatan itu yang ditimbulkan," kata Zulpan kepada wartawan, Kamis (31/3).
Sementara itu, Ditlantas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan penjagaan di 13 titik untuk mengantisipasi pelaksanaan SOTR.
Rinciannya yakni Thamrin-Sudirman, Jalan Asia Afrika, Kawasan SCBD, Mahakam-Bulungan-Barito 1, Jalan Gunawarman-Jalan Senopati.
Kemudian seputaran Monas, Kemayoran, Pantai Indah Kapuk 2, Danau Sunter, Kota Tua, Kawasan Kemang, Layang Antasari, dan Banjir Kanal Timur.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan filterisasi di 13 kawasan itu dilakukan sejak pukul 01.00 WIB hingga 05.00 WIB selama bulan Ramadan.
Dalam pelaksanaannya, kendaraan-kendaraan masih bisa melintas di 13 kawasan itu. Namun, jika ada dicurigai akan menggelar SOTR akan langsung diberikan penindakan.
"Kita akan melakukan filterisasi artinya kendaraan-kendaraan masih bisa melintas, namun apabila ada rombongan-rombongan yang dicurigai melaksanakan SOTR atau balapan liar, tawuran, dan sebagainya, maka akan secara otomatis anggota akan melaksanakan penindakan," tuturnya.
(dis/ain)