Tidak ada kabupaten/kota di Jawa-Bali yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Mayoritas menerapkan PPKM Level 1 dan 2 dan hanya sebagian kecil di level 3 lantaran kasus positif virus corona (Covid-19) terus menurun.
Hal itu disampaikan Kordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Senin (4/4).
"Hari ini sudah tidak terdapat lagi kabupaten/kota di Jawa Bali yang berada di Level 4," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :UPDATE CORONA 4 APRIL 2022 Kasus Positif Bertambah 1.661, Pasien Sembuh 7.355 |
Sebanyak 93 persen kabupaten/kota di Jawa Bali sudah berada pada Level 1 dan 2. Hanya tersisa 9 kabupaten kota yang masih di Level 3.
Menurut Luhut, kasus positif virus corona wilayah Jawa-Bali terus mengalami penurunan signifikan. Tak hanya kasus positif, jumlah pasien yang dirawat pun terus berkurang.
Luhut menyebut kasus positif kini sudah menurun 97 persen dibanding puncak kasus varian omicron.
Kasus aktif menurun hingga 83 persen sehingga kini di bawah 100 ribu secara nasional. Kasus aktif dalam jumlah pasien yang masih dirawat atau isolasi mandiri.
Kemudian, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit turun 85 persen sehingga saat ini tingkat keterisian rumah sakit hanya 6 persen. Luhut mengklaim kasus kematian pun menurun tajam hingga 88 persen dibanding lonjakan kasus sebelumnya.
"Dari data-data di atas kami menarik kesimpulan bahwa kondisi varian Omicron Indonesia saat ini. Pada posisi yang terkendali," kata Luhut.
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 juga ingin Indonesia masuk fase endemi setelah Idulfitri tahun ini. Satgas menganggap Indonesia bisa lekas masuk endemi jika tidak ada lonjakan kasus positif Covid setelah Lebaran.