Setneg Sebut Teguran Jokowi ke Menteri Bukan Pertanda Reshuffle

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menyebut teguran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada sejumlah menteri beberapa waktu terakhir bukan pertanda kocok ulang atau reshuffle kabinet.

Faldo mengatakan semua anggota kabinet telah bekerja baik. Menurutnya, Jokowi hanya ingin mendorong para anak buahnya untuk bekerja lebih keras.

"Presiden Jokowi kan memang pemimpin yang workaholic. Melihat sesuatu yang harus dikerjakan, ya harus selesai. Itu dorongan buat pembantu-pembantu Presiden," kata Faldo melalui pesan singkat, Kamis (7/4).

Faldo menyebut reshuffle kabinet saat ini sebatas spekulasi publik. Dia mengaku sudah terbiasa menghadapi pertanyaan awak media tentang reshuffle kabinet beberapa waktu terakhir.

Lihat Juga : ANALISIS Apakah Jokowi Serius Minta Setop Wacana Perpanjang Masa Jabatan?

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyampaikan keputusan akhir reshuffle ada di tangan Jokowi. Namun, ia meyakini saat ini komposisi kabinet masih baik.

"Evaluasi sudah rutin dilakukan. Ada yang sudah baik, dibuat lebih baik lagi. Yang lemah diperkuat. Yang lambat dipercepat," ucapnya.

Sebelumnya, Jokowi dua kali marah terhadap kinerja sejumlah menteri. Kemarahan pertama terjadi pada pertemuan di Bali, Jumat (25/3).

Jokowi marah karena banyak instansi yang belanja produk luar negeri dengan anggaran negara. Dia juga marah karena kinerja buruk sejumlah instansi.

"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle, sudah.... akan saya awasi betul," ucap Jokowi.

Pekan ini, Jokowi kembali marah kepada para menteri. Dia menyentil menteri-menteri yang tak komunikasi dengan rakyat saat menaikkan harga minyak goreng dan bahan bakar minyak. Dia juga memerintahkan menteri setop bicara soal wacana penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan presiden.

Lihat Juga : Daftar Lengkap Libur dan Cuti Bersama 2022 Resmi dari Pemerintah