Rangkuman Covid: 85 Juta Warga Mudik, Semua Moda Isi E-Hac
Pemerintah melakukan sejumlah relaksasi selama masa uji coba pandemi menjadi endemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Pemerintah juga telah memberikan lampu hijau bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik di tengah pandemi.
Puluhan juta masyarakat pun diprediksi bakal pulang kampung pada lebaran 2022.
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut:
Lihat Juga :UPDATE CORONA 7 APRIL 2022 Positif Covid Bertambah 2.089 Orang, Total Kasus Aktif 78.302 |
Mudik Via Darat dan Laut Juga Bakal Isi e-HAC
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal memberlakukan pengisian kartu kewaspadaan kesehatan elektronik (e-HAC) melalui aplikasi PeduliLindungi bagi seluruh warga yang mengakses transportasi umum saat mudik lebaran 2022.
Selama ini, pengisian e-HAC hanya berfokus pada transportasi udara. Kemenkes kemudian berencana memperluas jangkauan pengisian e-HAC bagi warga yang akan mengakses moda transportasi darat dan laut.
"Selain perjalanan udara, aturan pengisian e-HAC juga direncanakan jadi syarat untuk bepergian dengan transportasi darat dan laut pada masa mudik hingga libur lebaran," kata Chief of Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji dikutip dari situs resmi Kemenkes, Kamis (7/4).
85 Juta Orang Diperkirakan Mudik Lebaran Tahun Ini
Presiden Joko Widodo menyampaikan jumlah pemudik pada Lebaran Idulfitri tahun ini diperkirakan akan mencapai 85 juta orang. Jokowi menyebut sekitar 16 persen pemudik berasal dari Jabodetabek. Dia menyebut hampir separuh di antaranya akan menggunakan kendaraan pribadi.
"Jumlah pemudik tahun ini diperkirakan 85 juta orang. Dari Jabodetabek diperkirakan 14 juta orang. Yang akan menggunakan kendaraan pribadi 47 persen," kata Jokowi.
Jakarta Jadi Provinsi Paling Banyak Varian Diwaspadai WHO
DKI Jakarta tercatat menjadi provinsi dengan jumlah kasus varian virus corona yang tergolong 'Variant of Concern' (VoC) terbanyak di Indonesia. VoC merupakan varian yang paling diwaspadai Badan Kesehatan Dunia (WHO) dibandingkan jenis varian lainnya lantaran karakteristik penularannya.
Rincian VoC di DKI adalah 5.801 kasus varian Omicron, 2.431 varian Delta, 38 kasus varian Alfa, dan 12 kasus pada varian Beta. Sementara itu, hanya Gamma P1 yang merupakan VoC dan belum teridentifikasi di Jakarta maupun seluruh Indonesia sejauh ini.
Balitbang Kemenkes mencatat jumlah kumulatif kasus varian Omicron di seluruh Indonesia berjumlah 9.673 kasus per data 3 April 2022. Disusul varian Delta 8.591 kasus, Alfa 83 kasus, dan Beta 22 kasus.
Warga Diminta Tak Bagi Zakat Secara Massal di Tengah Pandemi
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor meminta masyarakat tidak membagikan zakat secara massal yang potensial menimbulkan kerumunan di tengah pandemi virus corona. Ia lantas mengimbau masyarakat lebih baik menyalurkan zakat melalui lembaga resmi yang kredibel.
"Sudah saatnya kebiasaan seperti itu ditinggalkan. Mari salurkan zakat melalui BAZNAS atau LAZ yang telah memiliki izin operasional," tegas Tarmizi dalam keterangan resminya di laman Bimas Islam Kemenag, dikutip Kamis (7/4).
Capaian Vaksinasi Indonesia
Capaian vaksinasi Indonesia per Kamis (7/4) Pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 197.216.895 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 160.935.915 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 94,69 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 77,27 persen.
Adapun untuk perkembangan capaian jumlah vaksinasi dosis ketiga atau lanjutan, tercatat sebanyak 25.606.528 warga Indonesia telah menerima booster.
Update Kasus Covid-19 Per 7 April
Pemerintah mencatat jumlah penambahan kasus harian warga yang positif terinfeksi virus corona bertambah 2.089 kasus pada hari ini, Kamis (7/4). Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 5.888 kasus, dan 45 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 6.028.413 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 5.794.602 orang dinyatakan pulih, 78.302 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 155.509 orang lainnya meninggal dunia.
(khr/kid)