Panglima TNI Andika dan RK Masuk Bursa Capres Versi PSI, Nihil Anies

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk dalam jajak pendapat yang dikelola Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk menjadi calon presiden RI pengganti Joko Widodo (Jokowi).

Jajak pendapat tersebut dilakukan melalui program Rembuk Rakyat yang dikelola PSI dengan meminta pendapat publik secara daring.

Lewat sebuah situs resmi, PSI memilih sembilan nama yang dianggap memiliki kapasitas menjadi pengganti Jokowi.

Namun, dalam daftar sembilan nama tersebut, tak ada nama beberapa tokoh potensial yang unggul di sejumlah hasil survei, seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Lihat Juga : Survei SMRC: Duet Anies-AHY Berpeluang Menangi Pilpres

Ada sembilan nama yang masuk daftar tokoh capres potensial menurut PSI. Mereka adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga kader Demokrat Emil Dardak, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP Ganjar Pranowo.

Lalu Menko Polhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian, Menkeu Sri Mulyani, dan jurnalis Najwa Shihab.

Dikutip dari situs resminya, Rembuk Rakyat merupakan platform jajak pendapat untuk memilih sosok pengganti Jokowi. Sembilan nama yang masuk daftar merupakan hasil pilihan kader PSI dan tokoh masyarakat di seluruh Indonesia.

"Sosok pilihan dalam Rembuk Rakyat ini adalah 9 teratas hasil jajak pendapat oleh para kader PSI bersama tokoh masyarakat di seluruh Indonesia," demikian dikutip dari situs resminya yang diakses Kamis (7/4) petang.

Lihat Juga : Usai Ceramah Tarawih di UGM, RK Bicara Jodoh di Pilpres 2024

Situs Rembuk Rakyat menyediakan fitur jajak pendapat bagi warganet untuk memilih sembilan nama yang masuk dalam penjaringan PSI. Polling dilakukan hingga November mendatang.

Sementara itu, Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo mengatakan, selain dipilih oleh kader, nama yang masuk dianggap memiliki DNA PSI. Responden yang memilih kata Ariyo juga telah mengetahui sosok atau latar belakang yang mereka pilih.

"Ini berdasarkan masukan yang didapat pimpinan PSI dari roadshow keliling Indonesia menemui tokoh nasional dan lokal," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/4).

Lihat Juga : Tito soal Jokowi 3 Periode: Bukan Kitab Suci, Amandemen UUD Tidak Tabu