Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat (Mahakam) berorasi di depan pintu gerbang masuk DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Kecamatan Loa Bakung, Samarinda.
Para demonstran itu kompak menolak kenaikan harga BBM, PPN 11 persen, serta wacana tunda pemilu tiga periode atau perpanjangan masa jabatan presiden.
Humas Aliansi Mahakam, Hasbi Moa mengatakan aksi hari menghimpun 59 lembaga yang berasal dari internal dan luar kampus. Ada juga 12 organisasi dari Cipayung Plus serta sejumlah masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total semuanya itu 1.500 orang," ujar Hasbi kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/4).
Berdasarkan pantauan, para mahasiswa tersebut tak henti-hentinya bersorak mengenai penolakan tunda pemilu, demikian pula menentang kenaikan harga BBM dan PPN. Hasbi mengatakan tuntutan mereka tak berubah hingga mereka diterima oleh perwakilan legislator.
"Mereka adalah wakil rakyat. Sudah sepantasnya mereka menemui rakyat," imbuhnya.
Setali tiga uang, Presiden BEM-KM Unmul Ikzan Nopardi menyatakan khusus wacana penundaan pemilu itu seolah-olah tersusun tersistematis dari para elite politikus dan oligarki.
"Kami tegas meminta Jokowi agar menolak wacana (tunda pemilu) tersebut," ujar Hasbi.
Dia menambahkan, Indonesia ini baru bangkit setelah digempur pandemik Covid-19 selama 2 tahun. "Mengapa harus ada masalah baru. Kami akan terus berorasi hingga DPRD menemui kami. Jika tidak akan ada aksi yang lebih besar," kata dia.
Selain di Samarinda, pada hari ini juga serentak di sejumlah wilayah demonstrasi dengan tuntutan yang sama. Tercatat, beberapa daerah seperti Jakarta, Kendari, Cianjur, dan Makassar.
Terkait penundaan pemilu hingga wacana presiden tiga periode, Jokowi telah meminta para menterinya setop membicarakan wacana tersebut.
Bukan hanya itu, dalam rapat penyelenggaraan pemilu yang rekamannya diunggah di Youtube Sekretariat Negara, Jokowi pun memastikan pelaksanaan pemilu 2024 tetap sesuai jadwal di mana pencoblosan dilakukan 14 Februari 2024.