Polisi Cegat 20 Pelajar STM Menuju DPR: Mau Buat Rusuh Ini Pasti
Polisi mencegat 20 pelajar yang diduga masih duduk dibangku SMA/SMK atau pelajar STM saat hendak mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4).
Puluhan pelajar yang dibawa oleh petugas di antaranya adalah rombongan mahasiswa yang sedang longmars di Jalan Palmerah Timur menuju Jalan Gerbang Pemuda.
Saat longmars, mereka dicegat dan diminta menepi ke pinggir jalan oleh aparat kepolisian.Polisi langsung memeriksa dan menggeledah para pelajar tersebut. Barang-barang yang ditemukan salah satunya buku pelajaran.
Selain pelajar, polisi juga turut mencekal tujuh lelaki dewasa. Polisi menduga bahwa rombongan keduanya akan membuat rusuh dalam aksi demonstrasi hari ini.
"Mau buat rusuh ini pasti," kata salah seorang petugas.
Dalam kejadian itu, salah seorang pelajar berseragam putih abu-abu mengaku datang dari Kabupaten Tangerang karena diajak oleh teman-temannya untuk demonstrasi.
"Baru pulang sekolah terus diajak ke sini, mau ke DPR," kata dia.
Setelah itu, aparat pun meminta segerombolan remaja dan pria dewasa tersebut berbaris. Tak lama mereka langsung dibawa ke Pos Pengamanan di Kompleks Parlemen.
"Ayo berdiri, baris semua. Jalan yang rapi, pegang pundaknya," kata anggota kepolisian.
Diketahui, saat ini mahasiswa mengadakan unjuk rasa di depan gedung DPR. Mulanya aksi ini akan digelar di Istana Negara, namun akhirnya berpindah ke Gedung DPR usai Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan resmi terkait Pemilu 2024 tetap dilaksanakan.
Menurut Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal, aksi sengaja dilakukan di Gedung DPR dengan harapan para wakil rakyat tetap menjalankan amanat konstitusi dengan tidak memperpanjang masa jabatan presiden.
"Karena kita ingin memastikan konstitusi yang ada berjalan. Maka dari itu kita akan mengawal dari uu dan memastikan DPR RI melaksanakan konstitusi dengan baik sesuai dengan yang sudah ada," ujarnya ketika dikonfirmasi, Minggu (10/4).
(yla/gil)