Aktivis media sosial sekaligus pengajar Universitas Indonesia (UI) Ade Armando sempat mengkritik aliansi gerakan mahasiswa yang terbelah dalam demo menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden di DPR/MPR, Senin (11/4).
Dia mengaku sedih dan menyayangkan pecahnya aliansi mahasiswa dalam isu tersebut. Menurut dia, kondisi itu tak sehat bagi demokrasi Indonesia.
"Nah, itu sedih juga, kok bisa-bisanya aliansi BEM kok ada pecah seperti ini ... Dan ini kayaknya enggak sehat lah buat demokrasi Indonesia," kata dia kepada awak media saat ditemui di lokasi aksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ade misalnya menyebut aliansi BEM SI yang pecah antara kubu Rakyat Bangkit dan Kerakyatan. Begitu pula dengan BEM Nusantara, dan BEM UI. Sebagian dari mereka memilih tidak ikut bergabung dalam aksi hari ini di kompleks parlemen dan daerah.
Ade menduga kondisi itu disebabkan karena beberapa aliansi tersebut memiliki misi, kepentingan, dan patron masing-masing. Ia khawatir kondisi itu justru akan dimanfaatkan atau ditunggangi kelompok di luar mereka.
"Saya khawatir akhirnya ini akan mungkin sangat dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu. Ada agendanya masing-masing," katanya.
Ade menyarankan agar aliansi BEM mestinya duduk bersama mengatasi perpecahan di antara mereka. Ia meminta agar BEM mengeluarkan statemen yang sama yakni menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Ade yang hadir di lokasi mengaku tak berniat ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut. Namun ia mendukung gagasan mahasiswa menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Saya juga ingin mengatakan gerakan-gerakan semacam ini jangan sampai tadi sporadis terpecah belah, konflik sendiri, mahasiswa itu harus lebih dewasalah bersatu untuk tujuan-tujuan yang menurut saya baik," katanya.
Tak berselang lama usai wawancara tersebut, Ade Armando dilaporkan babak belur dihajar sekelompok orang di kawasan Gedung DPR.
Kabar Ade Armando dipukuli massa dilaporkan wartawan CNN Indonesia TV di kawasan DPR. Foto Ade berlumuran darah beredar di media sosial.
Belum ada keterangan rinci dari polisi terkait penyebab, pelaku dan kronologi pemukulan terhadap Ade Armando.
(thr/gil)