Iluni UI: Pengeroyokan Ade Armando karena Polarisasi Makin Tajam

CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2022 02:18 WIB
Iluni UI menilai polarisasi karena keprihatinan masyarakat atas pandemi, gejolak sosial dan harga-harga yang naik, dan tensi politik yang meningkat menuju 2024.
de Armando dirawat di RS usai jadi korban pengeroyokan. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Andre Rahadian menyebut aksi pengeroyokan yang dialami aktivis Ade Armando sebagai cerminan polarisasi yang makin tajam di masyarakat.

Polarisasi tersebut, ujar dia, muncul karena keprihatinan masyarakat atas situasi pandemi, gejolak sosial dan harga-harga yang naik serta tensi politik yang meningkat menuju 2024.

"Tindak kekerasan seperti pengeroyokan dan potensi kekerasan lainnya yang mungkin terjadi, makin menunjukkan polarisasi di masyarakat," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, yang menjadi mendesak saat ini adalah Kohesi Kebangsaaan, sehingga anak bangsa tidak mudah terpecah belah karena polarisasi yang semakin menajam. Gerakan Kohesi Kebangsaan merupakan gerakan yang diinisiasi Iluni UI telah bergulir sejak 28 Oktober 2021.

Gerakan ini bertujuan untuk meredam ancaman polarisasi bahkan potensi disintegrasi yang semakin menajam, termasuk beredarnya ujaran kebencian dan berita bohong (hoaks) di tengah situasi pandemi.

Dalam kesempatan tersebut, ILUNI UI juga mengecam tindak kekerasan para pelaku terhadap Ade Armando. Andre berpendapat seharusnya kebebasan berekspresi dilakukan dengan cara yang baik serta tidak boleh menghalalkan tindak kekerasan dan pengeroyokan dari pihak manapun.

Apalagi, sambungnya, tujuan Ade Armando adalah untuk menyuarakan dukungannya terhadap perjuangan mahasiswa dengan cara yang damai.

"Kedatangan beliau adalah bentuk ekspresi berpendapat yang seharusnya dilindungi undang-undang, apalagi dengan cara yang damai," kata Andre.

Senada, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI menyebut aksi pengeroyokan terhadap Ade merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Pihaknya pun mengecam keras perbuatan main hakim sendiri yang ditujukan kepada Ade tersebut.

"Aliansi BEM se-UI mengutuk segala tindakan kekerasan yang dilakukan oleh massa aksi kepada Ade Armando. Kami mengecam keras segala bentuk provokasi, tindakan main hakim sendiri, serta berbagai bentuk tindak kekerasan pada setiap warga negara karena tindakan tersebut merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak Warga Negara Indonesia yang tercantum dalam konstitusi dan konvensi HAM internasional," tulis BEM UI dalam keterangan resminya, Senin (11/4).

BEM UI juga menuntut pihak kepolisian untuk bersikap tegas dan melakukan proses hukum terhadap pelaku provokasi yang menyebabkan kericuhan. Selain itu, BEM UI juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan foto maupun video terkait kekerasan yang diterima Ade.

"Bagi pihak mana pun yang menerima informasi elektronik dalam bentuk foto ataupun video berisi kekerasan yang diterima Ade Armando, diimbau untuk memberhentikan penyebaran informasi tersebut sesuai dengan permohonan keluarga," tulis BEM UI.

Sebelumnya, Ade Armando dipukuli sekelompok orang di kawasan gedung DPR saat mahasiswa menggelar aksi menolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Ade menjadi bulan-bulanan massa usai sempat cekcok dengan beberapa orang. Dia dihajar hingga babak belur dan tak berdaya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan kondisi Ade memprihantinkan usai insiden tersebut. Ade mengalami luka di kepala dan harus menjalani perawatan serius.

"Kondisi Ade Armando cukup memperhatikan, beliau terluka di kepala," kata Fadil dalam konferensi pers, Senin (11/4).

(ain/blq/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER