BEM SI Tegaskan Tak Terlibat Pengeroyokan Ade Armando

CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2022 15:59 WIB
BEM SI buka suara usai Ade Armando babak belur saat demonstrasi akbar 11 April tolak jabatan Presiden Jokowi 3 periode.
Ade Armando babak belur di Gedung DPR. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam aksi pengeroyokan terhadap Ade Armando pada demonstrasi akbar 11 April menolak jabatan Presiden Joko Widodo 3 Periode dan penundaan pemilu 2024.

Koordinator BEM SI Kaharudin mengatakan, pihaknya tidak pernah menjalin komunikasi dengan dosen Universitas Indonesia (UI) itu. Kendati demikian, BEM SI tetap menyayangkan pengeroyokan terjadi.

"Pertama, kita tidak tahu ada Ade Armando hadir dalam agenda aksi kemarin dan kedua, terkait tentang kekerasan tentu kita menyayangkan itu terjadi," ujarnya ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (12/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Kahar mengatakan, pihaknya juga tidak terlibat dalam kerusuhan tersebut. Menurutnya, massa aksi dari BEM SI sudah mulai membubarkan diri usai penyampaian tuntutan dan kajian terhadap pimpinan DPR.

Sementara itu, kerusuhan justru terjadi ketika massa dari BEM SI mulai bergerak mundur. Ia mengatakan, hal tersebut dipicu oleh sejumlah peserta aksi yang belum ingin membubarkan diri meski tuntutannya sudah disampaikan.

"Kami tegaskan, terkait pengeroyokan Ade Armando tidak ada kaitannya dengan BEM SI, bukan dari kelompok mahasiswa. Karena setelah diterima kajian dan tuntutannya kita tarik mundur massa aksi karena risiko chaos tinggi saat itu," ujarnya.

Di sisi lain, ia juga menyayangkan adanya kejadian pengeroyokan yang membuat esensi aksi kemarin menjadi terpinggirkan. Padahal, kajian dan tuntutan yang telah diterima itu masih harus dikawal agar betul-betul dijalankan oleh pihak-pihak terkait.

"Padahal, substansi dan tuntutan kami diterima oleh pimpinan DPR tapi malah tertutupi dengan adanya peristiwa yang terkait Ade Armando," pungkasnya.

Ade Armando Belum Bisa Dibesuk

Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada menyebut sejumlah tokoh masyarakat sejak semalam telah berupaya mengunjungi Ade yang dirawat di Rumah Sakit Siloam Semanggi usai babak belur.

"Banyak, banyak sekali [yang meminta untuk menjenguk]. Dari Wantimpres, dari mana-mana ya, tokoh-tokoh masyarakat, Guru Besar UI. Guru Besar UI juga sudah meminta kesediaan apakah bisa ditengok atau enggak," kata Nong saat ditemui di RS Siloam Semanggi, Selasa (12/4).

Nong mengatakan Ade belum diizinkan dijenguk lantaran saat ini masih dirawat di High Care Unit (HCU). Di sana, Ade akan diobservasi terkait pendarahan otak yang dialaminya.

Sejak dipindahkan dari Unit Gawat Darurat (UGD) pukul 23.00 WIB malam, Ade disebut hanya boleh ditemani keluarga saja. Setelah di HCU, belum ada satupun yang diizinkan menjenguk Ade.

PAN hingga Gusdurian Respons Pemukulan Ade Armando

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi menyatakan, PAN mengecam keras aksi pengeroyokan Ade.

Menurutnya perilaku main hajar, main hakim sendiri, hingga kekerasan fisik bertentangan dengan nilai agama, kemanusiaan, dan demokrasi.

Senada, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful menyebut tindakan para pelaku yang buat Ketua PIS babak belur itu brutal dan pengecut.

"Tentunya itu tindakan yang tidak bisa dibenarkan, brutal dan pengecut apalagi ini di bulan puasa, di bulan suci puasa," kata Djarot saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta.

Djarot menyayangkan aksi brutal itu terjadi di saat bulan Ramadan, ketika seharusnya umat muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya. Apalagi, insiden itu terjadi di tengah demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR.

Sementara itu, Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid juga menyayangkan kekerasan terhadap Ade Armando yang malah menutupi dan menenggelamkan aspirasi mahasiswa saat aksi 11 April.

"Tindakan tersebut sangat bertentangan dengan berbagai prinsip, mulai hukum, moral, hak asasi manusia, hingga agama," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Selain itu, dirinya juga mengimbau kepada para elite politik untuk tidak melakukan provokasi dan spekulasi politik yang merusak konstitusi dan kemaslahatan bangsa, hanya demi kekuasaan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil juga turut bersuara dan menyebut tindakan kekerasan tidak boleh dilakukan dalam penyampaian pendapat di muka umum, termasuk ke Ade Armando.

"Kekerasan terhadap Ade Armando yang tidak semestinya terjadi, jika semua bisa menahan diri. Apalagi ini adalah bulan suci Ramadan yang harus kita hormati," tutur Emil dikutip dalam keterangan di akun Instagram pribadinya, Selasa (12/4).

(tfq/dmi/mts/hyg/blq)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER