Mudik Lebaran 2022, Ambulans Motor Bersiaga di Pelabuhan Merak
Arus mudik Idul Fitri 2022 diprediksi akan membludak setelah dua tahun terakhir dibatasi akibat pandemi Covid-19.
Demi mengantisipasi hal terburuk saat terjadi kemacetan panjang, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas IIB Banten menyiapkan empat sepeda motor untuk melakukan pertolongan medis ke pemudik.
Setiap motor dilengkapi peralatan medis sederhana, seperti tabung oksigen dan dikendarai satu paramedis. Setiap motor dan tenaga medis, akan bertugas secara bergantian selama arus mudik dan balik Idul Fitri 2022.
"Ambulans motor, istilahnya itu MMER (Medical Mobile Emergenci Respons). Kalau situasi darurat motor yang gerak, pengemudinya perawat. Kami lengkapi juga alat emergency dan oksigen. Jadi kalau ada kedaruratan bisa langsung masuk, kalau motor kan gampang, bisa masuk sana sini," kata Kepala KKP Klas II Banten, Ongky Sedya Dwi Sasangka, Rabu (13/4).
Rute patroli atau lokasi pertolongan ambulance motor berada di dalam dan luar Pelabuhan Merak, hingga di sekitar Gerbang Tol (GT) Merak. Ambulance roda dua itu juga dilengkapi oleh sirine, masyarakat atau pengendara yang mendengar suara sirine, dihimbau memberikan jalan untuk pertolongan medis.
"Nanti ada empat motor yang akan beroperasi di titik rawan kemacetan. Nantinya teman-teman perawat ini akan dilengkapi dengan rompi putih dan motor akan dilengkapi sirine," jelasnya.
Kemudian bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang melayani rute Kota Cilegon, Banten, akan dilakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan atau ramp chek. Kelengkapan surat berkendara, fungsi rem hingga lampu akan diperiksa secara terperinci.
"Secara administrasi kendaraannya sudah ngurus uji kir, kita cek secara kasat mata mulai pengereman, kelengkapan kendaraan, lampu dan sebagainya," kata Kadishub Kota Cilegon, Andi Affandi, di kantornya, Rabu (13/4).
Bus AKAP yang melintasi atau berangkat dari Kota Cilegon, melayani rute ke Pulau Sumatera hingga ke daerah ujung timur Pulau Jawa. Kesehatan sopir juga akan diperiksa oleh tim tersendiri. Menurut Andi Affandi, jika dihitung, bus yang beroperasi sekitar 500 unit.
"Bekerja sama juga dengan BNN, untuk memastikan sopir tidak ada yang terpengaruh obat-obatan. Paling dilakukan mendekati mudik lebaran aja," jelasnya.