Setneg Ungkap Sumber Julukan untuk SBY, Megawati, hingga Gus Dur
Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) mengungkap julukan bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati Soekarnoputri, dan para mantan presiden berasal dari dokumen Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti.
Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini mengatakan tak ada momentum khusus pemberian julukan ke para mantan presiden. Dia menyebut julukan-julukan itu diambil dari dokumen di museum.
"Semua yang dipublikasi oleh akun Setneg merupakan reproduksi konten dari Balai Kirti," kata Faldo melalui keterangan tertulis, Senin (18/4).
Lihat Juga : |
Faldo berpendapat tak ada yang salah dari membahas hal tersebut. Menurutnya, pembicaraan tentang spirit setiap presiden perlu dilakukan setiap saat.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan pembahasan julukan mantan presiden justru menambah wawasan masyarakat. Perbincangan itujuga memperkenalkan Museum Balai Kirti ke masyarakat.
"Masyarakat semakin menghargai apa yang sudah kita capai sebagai bangsa. Selain itu, ini juga menjadi wahana untuk meningkatkan awareness dari museum kepresidenan sendiri," ucapnya.
Sebelumnya, akun Twitter Setneg mengunggah foto para mantan presiden dilengkapi dengan julukan. Sukarno dijuluki Bapak Proklamasi, Soeharto dijuluki Bapak Pembangunan, dan BJ Habibie dijuluki Bapak Teknologi.
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dijuluki Bapak Pluralisme. Megawati Soekarnoputri mendapat julukan Ibu Penegak Konstitusi, sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono dijuluki Bapak Perdamaian.
Konten itu pun menjadi sorotan publik. Sebagian orang memperdebatkan kesesuaian sosok dengahn kiprah para mantan presiden. Sebagian lainnya berspekulasi tentang julukan yang cocok bagi Presiden Joko Widodo.