Akun WhatsApp dan Instagram pengajar dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti dikabarkan mengalami peretasan. Hal itu dibenarkan oleh sejawat Bivitri yang juga pakar hukum tata negara, Feri Amsari.
"Benar," ujar Feri saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui keterangan tertulis, Kamis (21/4).
Peretasan tersebut juga dibenarkan oleh kolega Bivitri lainnya yaitu Haris Azhar. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Haris menuturkan peretasan terjadi sejak kemarin malam, Rabu (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu saya coba cari tahu, jadi yang diambil Instagram dan WhatsApp. Selain itu, nomornya (telkomsel) juga susah diakses. Info bajak ini bersamaan dengan sejumlah bajak pada mahasiswa dari berbagai kampus," kata Haris kepada CNNIndonesia.com melalui keterangan tertulis, Kamis (21/4).
"Di Instagram, gambar-gambarnya dihapus dan diganti dengan gambar-gambar dan info-info yang masuk kategori fitnah ke Bivitri, dan terlihat pembajak akunnya sangat siap dan profesional," ucap Haris.
Berdasarkan tangkapan layar Instagram Bivitri Susanti, ada beberapa unggahan yang ganjil. Tidak identik dengan Bivitri yang selama ini kritis terhadap pemerintah.
Salah satunya unggahan berupa pernyataan ihwal demo mahasiswa yang disebut percuma. "Mahasiswa ini mau ngapain, mau maunya ditipu sama PKS dan Demokrat untuk demo di bulan puasa," mengutip unggahan akun Instagram @bivitrisusanti yang kini sudah lenyap.
Dalam akun itu, foto profil Bivitri pun telah diganti. Kini foto menampilkan seorang pria tanpa busana.
CNNIndonesia.com sudah mencoba berkomunikasi dengan Bivitri melalui pesan tertulis dan sambungan telepon, namun nomor telepon yang bersangkutan sedang tidak aktif.
(ryn/bmw)