Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menilai pemberian Surat Peringatan (SP1) kepada Gubernur Anies Baswedan oleh koalisi warga merupakan bentuk kecintaan masyarakat terhadap pemimpinnya.
"Itu bentuk kecintaan, tidak ada masalah, mau setiap hari demo enggak ada masalah bagi kami, selama disampaikan tertib. Tidak mengganggu ketertiban," kata Riza di Balai Kota, Jumat (22/4).
Riza mengatakan pihaknya berterima kasih kepada warga yang memberikan kritik terhadap kinerja Pemprov DKI. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terbuka dengan semua kritik yang diberikan oleh warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam SP1 tersebut, warga menuntut Anies menyelesaikan sembilan masalah krusial yang ada di Jakarta. Menurut Riza, semua masalah yang mereka sebutkan itu hanya butuh waktu untuk diselesaikan.
"Tidak ada yang instan, tidak ada yang simsalabim, semua melalui proses sesuai dengan RPJMD sesuai dengan tahapan perencanaan hingga penganggaran bahkan hingga eksekusi penangananya," ujarnya.
Ia memastikan Pemprov DKI bakal menindaklanjuti sembilan hal yang disampaikan oleh warga tersebut. Menurut Riza, pihaknya sangat terbuka dengan semua masukan.
"Semua tuntutan apapun, mau sembilan, mau berapapun, mau 99 juga kita tindaklanjuti. Jadi prinsipnya kita sangat terbuka. Kami tidak antikritik, tidak antidemo," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Riza juga mengomentari insiden cekcok antara warga dengan petugas kepolisian saat memberikan SP1 itu. Menurut Riza, ada sedikit kesalahpahaman antara kedua pihak.
Pasalnya, warga hanya menggelar konferensi pers di Pendopo Balai Kota, atau tepat di depan kantor Anies. Sementara, pihak petugas menilai kegiatan itu sebagai bentuk aksi demonstrasi, karena membawa poster sebagai bentuk protes.
"Mungkin kalau di situ terlalu dekat, takut ganggu orang kerja. Boleh disampaikan, asal jangan sampai aspirasinya mengganggu orang kerja, saya kira yang dimaksud Pak Polisi baik, biar tidak mengganggu," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Koalisi Perjuangan Warga (Kopaja) menyampaikan Surat Peringatan (SP1) kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Mereka menuntut Anies menyelesaikan sembilan masalah krusial yang ada di Jakarta.
Penyampaian SP1 itu dilakukan di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/4). Menurut warga, dengan sisa waktu enam bulan lagi sebelum masa jabatannya habis, Anies harus menyelesaikan sejumlah permasalahan itu.
(dmi/ain)