Polisi soal Tangkap Kader HMI saat Demo: Aparat Luka, Pedemo Melawan

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2022 04:20 WIB
Polisi mengklaim demonstrasi PB HMI di depan Istana Merdeka tak berizin hingga beberapa demonstran melawan aparat.
Polisi mengklaim demonstrasi PB HMI di depan Istana Merdeka tak berizin hingga beberapa demonstran melawan aparat. (Foto: CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) mengungkapkan alasan penangkapan sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) se-Jabodetabek yang berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jumat (22/4) sore.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakpus, AKBP Wisnu Wardhana, mengatakan massa aksi belum melayangkan pemberitahuan unjuk rasa.

"Enggak ada pemberitahuan," kata Wisnu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (22/4) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, kader HMI se-Jabodetabek berunjukrasa di depan Istana Negara. Mereka menuntut agar kader HMI sekaligus guru ngaji di Bekasi, Muhammad Fikry, yang dituduh melakukan begal tahun lalu agar dibebaskan. Mereka yakin Fikry menjadi korban salah tangkap.

Menurut Wisnu, unjuk rasa tersebut digelar di titik yang menurut undang-undang dilarang. Selain itu, kata dia, tiga kader HMI diamankan karena melawan aparat.

"Dalam aksi tersebut ada beberapa petugas kepolisian yang terluka saat pembubaran massa aksi tersebut sehingga diamankan 3 orang karena melawan petugas untuk dilakukan pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat," tutur Wisnu.

Sementara itu, Ketua Bidang Keamanan dan Pertahanan Pengurus Besar (PB) HMI, Arven Marta, membantah pihaknya belum melayangkan izin menggelar unjuk rasa.

Arven mengatakan pemberitahuan unjuk rasa sudah disampaikan ke Polda Metro Jaya. Ia menduga terdapat kesalahan koordinasi antara Polda Metro Jaya dengan Polres Metro Jakpus.

"Pemberitahuan aksi sudah, terkait titik aksi itu yang masih debatable," kata Arven.

Arven menegaskan pihaknya hanya bermaksud menyampaikan fakta-fakta hukum dalam sidang kasus begal yang menjerat Muhammad Fikry.

Pihaknya berniat menggelar aksi damai seperti aksi Kamisan yang sudah rutin dilakukan keluarga korban pelanggaran HAM Berat.

Ia menduga polisi membubarkan massa aksi karena di Istana Negara sedang digelar acara petinggi negara.

"Karena di hari Jumat tadi bertepan dengan acara petinggi negara. Niat kita hanya aksi damai sperti Kamisan, menyuarakan hasil fakta persidangan saudara Fikry," ujar Arven.

Menurutnya, tidak masuk akal jika massa HMI memulai bertindak anarkis. Sebab, pihaknya sadar diri kalah secara jumlah dari aparat.

"Tidak ada melawan, kita sudah sampaikan secara jelas. Secara substansi kita sudah tersampaikan pesannya," kata Arven.

Demonstrasi Jumat memang diwarnai cekcok, saling dorong, dan pemukulan saat massa hendak bergeser ke Patung Kuda Arjuna. Sebanyak tiga kader HMI ditangkap dan ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat sementara kader lainnya luka.

(iam/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER