Jubir Respons soal Kepuasan Publik Kinerja Ma'ruf Amin Menurun

CNN Indonesia
Kamis, 28 Apr 2022 10:20 WIB
Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi merespons hasil survei Indikator Politik terkait turunnya kepuasan publik terhadap kinerja Ma'ruf Amin.
Ilustrasi. Jubir merespons survei kepuasan kinerja Ma'ruf Amin yang menurun (CNN Indonesia/ Fiqih Rusdy)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi menilai naik dan turunnya kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf adalah dinamika yang bisa dipahami.

Hal itu ia sampaikan merespons hasil survei Indikator Politik terkait kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yang menurun. Ma'ruf hanya dapat kepuasan kinerja sebesar 45,2 persen.

"Karena fluktuasi kepuasan publik tersebut dipengaruhi oleh persoalan bangsa secara siklikal," kata Masduki dalam keterangan resminya, Rabu (27/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masduki mencontohkan saat ini kepuasan publik menurun mungkin dipengaruhi oleh problem kenaikan harga minyak goreng, harga BBM hingga harga pangan. Selain itu ada isu yang sengaja dihembuskan oleh pihak tertentu terkait penundaan Pilpres.

Problem dan isu yang ada di tengah kehidupan bernegara itu, lanjut dia, sangat wajar bila memberikan sentimen negatif terhadap pemerintah.

Meski demikian, Ia mengatakan masyarakat masih memberikan apresiasi positif ketika pemerintah memberikan solusi konkret. Contohnya pada awal tahun 2022, publik merasakan bagaimana pemerintah berhasil mengatasi penyebaran pandemi Covid-19, secara signifikan. Juga geliat pemulihan ekonomi mulai dirasakan masyarakat.

"Survei Indikator 2022 juga menunjukkan bahwa Presiden dan Wapres bekerja dalam irama yang sama. Ketika kepuasan publik naik, keduanya bersama, begitupun ketika turun. Sama-sama turun," ujar Masduki.

Lebih lanjut, Masduki yakin ke depan kepuasan publik akan kembali meningkat. Seiring dengan solusi yang dikeluarkan pemerintah dalam menyelesaikan aneka persoalan yang ada.

Masduki menganggap wajar adanya perbedaan yang cukup jauh antara kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dan Wapres. Baginya, kondisi menjadi tidak wajar bila kepuasan publik terhadap Wapres lebih tinggi dari Presiden.

"Wapres itu tidak memiliki fungsi eksekutorial, fungsinya hanya koordinasi. Hal-hal yang dibahas dan diputuskan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wapres, eksekusinya ada di kementerian," kata dia.

Menurut Masduki, Ma'ruf juga tidak merasa terintimidasi dengan menurunnya kepuasan publik pada hasil survei. Begitupun tidak akan menepuk dada ketika hasil survei kepuasan publiknya meningkat.

"Yang pasti dalam sisa waktu dua tahun masa dinasnya, Wapres fokus menyelesaikan tugas-tugas sesuai mandat yang diembannya," kata dia.

Seperti diketahui, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yang dinilai terlalu turun drastis. Dalam beberapa kali survei, tingkat kepuasan kepada keduanya memiliki angka selisih di kisaran 15 persen.

Survei itu mengatakan tingkat kepuasan publik terhadap Ma'ruf Amin per April berada di angka 45 persen. Jumlah itu turun dari survei terakhir pada Februari yang hampir menyentuh angka 57 persen.

(rzr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER