Anak Pesinden Dianiaya Puluhan Orang Usai Didatangi Penagih Pinjol

CNN Indonesia
Jumat, 29 Apr 2022 15:07 WIB
Anak dari penyanyi campursari sekaligus pesinden Anik Sunyahni, diduga dianiaya oleh sekelompok orang yang diduga merupakan penagih pinjaman online.
Anak dari penyanyi campursari sekaligus pesinden Anik Sunyahni, diduga dianiaya oleh sekelompok orang yang diduga merupakan penagih pinjaman online. (Foto: iStock/Andranik Hakobyan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ade Putra Cahya Utama (28), anak dari penyanyi campursari sekaligus pesinden Anik Sunyahni, diduga diianiaya oleh sekelompok orang yang diduga merupakan penagih pinjaman online (pinjol).

Anik menyebut, peristiwa ini terjadi pada Selasa (26/4) lalu di kediamannya di Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DIY, sekitar pukul 15.30 WIB.

"Kejadian di tempat saya kedatangan tamu tak diundang kurang lebih ada 50 orang. Saya tidak tahu sama sekali urusannya, tapi salah satu yang sering datang ke sini itu mencari seseorang itu terlibat pinjol," kata Anik di kediamannya, Jumat (29/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anik, para penagih itu datang pertama kali menggunakan tiga sepeda motor. Mereka mencari perempuan berinisial B, asal Gunungkidul, yang pernah indekos di rumah Anik. Sosok itu disebut punya hutang dari sebuah jasa pinjol.

Sementara para penagih hutang ini sudah kali keenam datang ke rumahnya. Namun, mereka tak pernah menemui sosok B tersebut.

"Saya bilang dengan orang yang penagih utang itu supaya tidak sering ke sini karena orangnya tidak ada. Minta kontak saja nanti kalau ada yang bersangkutan baru dihubungi. Tapi malah marah-marah, anak saya pas tidur denger saya dimarahin sama orang itu lalu keluar melerai," katanya.

Cekcok tak terhindarkan, tapi persoalan saat itu telah berakhir secara damai. Para tamu tak diundang itu kemudian pergi meninggalkan lokasi setelah kedua belah pihak saling meminta maaf.

Datang Kembali Menyerang

Anik dan anaknya tak menyangka, ternyata setelah itu malah datang lebih banyak lagi orang menggeruduk rumahnya. Mengancam akan merusak rumah Anik jika ia tak keluar menemui mereka.

"Terus ada salah satu temen-temen anak saya untuk minta maaf dan sebagainya. Saya nyerah ke sini tapi malah anak saya dijotosi sampai parah dan lari ke sana itu masih dilempar asbak dan dikejar," katanya.

"Saya bisanya Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar tapi kalau saya nggak lari juga mungkin kena tusuk karena mereka banyak sekali dan bawa sajam semuanya," sambung dia.

Sementara Putra mengaku melihat orang-orang tak dikenal itu datang menggunakan tiga mobil setelah kelompok penagih hutang pertama pergi meninggalkan kediamannya.

"Pertama (penagih hutang) datang, setelah adu argumen di situ tidak ada perkelahian. Orangnya sudah minta maaf saya juga. Tapi tiba-tiba dia pamit keluar, tiba-tiba datang lagi bawa orang masa itu kemarin itu dua mobilan kemarin datang langsung turun," kata Putra.

"Salah satu ketuanya itu turun sambil bilang 'siapa yang mau pukul adik saya', lalu saya bilang 'gimana?'," lanjut dia.

Putra mengaku tiba-tiba ia dipukul dari arah belakang sambil berteriak 'mana parang'. Setelahnya, sekelompok orang tak dikenal ini lari ke mobil dan mengambil banyak parang.

Putra lantas kabur ke arah belakang rumah. Namun, ia pindah ke depan mengingat ada banyak orang yang tak terlibat masalah ini di bagian belakang kediamannya.

Dia kembali menemui sosok ketua dari kelompok itu dan meminta persoalan ini dirampungkan secara baik-baik. Putra kemudian dipertemukan dengan satu dari penagih hutang yang disebut memiliki masalah dengannya.

Penagih hutang itu diduga mengadu diancam dipukul kepada ketuanya. Putra meminta orang tersebut untuk tidak mengada-ada. Dia pun menyarankan persoalan dengannya diselesaikan secara jantan. Satu lawan satu, bukan main keroyokan.

"Langsung saya ditampar dipukul saya lari dikejar parang, dilempar asbak. Lalu saya bisa masuk tapi adu tendang duluan jadi anak buahnya ada yang nendang pintu. Saya juga dorong akhirnya bisa tertutup. Nah pintu saya di situ dibacoki. Mungkin di atas lihat ada CCTV-nya mundur ke belakang. Setelah itu saya di belakang tidak keluar lagi," bebernya.

Kemudian, petugas kepolisian dari Polsek Prambanan yang sudah ia hubungi datang ke lokasi. Sekelompok orang tak dikenal itu lalu pergi meninggalkan lokasi.

(kum/asa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER