Polisi telah menyiapkan rekayasa lalu lintas dalam rangka mengantisipasi aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day hari ini, Minggu (1/5).
Hari Buruh tahun ini diperingati oleh Partai Buruh dan sejumlah serikat lainnya dengan menggelar aksi demo di depan Gedung KPU dan Bundaran HI.
Sebanyak 572 personel gabungan juga dikerahkan untuk mengamankan aksi Hari Buruh atau May Day di dua lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan rekayasa lalu lintas tersebut masih bersifat situasional.
"Situasional, melihat perkembangan (di lapangan)," kata Sambodo saat dikonfirmasi, Minggu (1/5).
Sambodo menuturkan jumlah peserta aksi demo diprediksi tak akan banyak. Karenanya, penutupan jalan dan pengalihan arus lalu lintas baru akan dilakukan jika memang diperlukan.
"Jumlah buruhnya enggak besar kok," ucap Sambodo.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), menyatakan bahwa massa aksi diperkirakan mencapai 200 orang yang berasal dari sejumlah daerah.
"Sekitar 200 orang di KPU jam 10.00. Massa aksi berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang," ujar Said.
Dalam aksi itu, mereka menuntut KPU mengawal pelaksanaan pemilu tepat waktu pada 14 Februari 2024. Selain itu, juga menuntut pemilu dilakukan dengan prinsip jujur dan adil.
Selesai dari KPU, kata Said, aksi berlanjut ke sekitar Bundaran HI dengan membawa dua tuntutan. Pertama, meminta harga bahan pokok diturunkan serta menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Setelahnya, kegiatan akan dilanjutkan dengan acara May Day Fiesta di Gedung Film Umar Ismail. Dalam acara tersebut, akan dilakukan pemberian anugerah pahlawan buruh nasional kepada Marsinah.
(dis/agn)