LPDP Buka Suara soal Tingkah Profesor Sebut Hijab Manusia Gurun

CNN Indonesia
Minggu, 01 Mei 2022 13:48 WIB
LPDP merespons polemik pernyataan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko tentang hijab manusia gurun.
LPDP merespons polemik pernyataan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko tentang hijab manusia gurun. (Foto: Tangkapan layar web lpdp.kemenkeu.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) merespons polemik pernyataan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko tentang hijab manusia gurun.

LPDP menegaskan penolakan terhadap aksi diskriminasi. Lembaga itu mengatakan menghargai perbedaan dan keragaman adalah budaya masyarakat Indonesia dan dunia.

"Secara tegas LPDP menolak sikap diskriminasi termasuk sentimen berdasarkan SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan)," kata LPDP melalui akun Twitter @LPDP_RI, Minggu (1/5).

LPDP memahami pernyataan Budi merupakan sikap pribadi. Namun, mereka menyampaikan pernyataan itu berpotensi menimbulkan risiko reputasi terhadap kegiatan LPDP.

Lembaga negara itu menegaskan pewawancara LPDP harus mematuhi kode etik. Para pewawancara juga diharapkan melakukan wawancara secara profesional dan objektif.

"LPDP menjunjung tinggi etika dan adab kepatutan serta toleransi, LPDP juga tidak memperkenankan dan tidak pernah menyetujui sikap dan ujaran kebencian," tuturnya.



LPDP tak menjelaskan apakah akan memberikan sanksi terhadap Budi. Mereka menutup pernyataan dengan ucapan terima kasih kepada masyarakat.

"LPDP menjunjung tinggi etika dan adab kepatutan serta toleransi, LPDP juga tidak memperkenankan dan tidak pernah menyetujui sikap dan ujaran kebencian," ujarnya.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan pernyataan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko di media sosialnya. Dia menyampaikan pesan rasialisme saat bercerita tentang seleksi LPDP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menyebut ia bertemu dengan generasi muda berpikiran terbuka. Dia menyinggung busana para peserta seleksi.

"Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar2 openmind. Mereka mencari Tuhan ke negara2 maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang2nya pandai bercerita tanpa karya teknologi," ucap Budi dalam akun Facebooknya.

(dhf/asa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER