Kasus Tak Bertambah, IDAI Tetap Susun Penanganan Hepatitis Misterius

CNN Indonesia
Jumat, 06 Mei 2022 20:50 WIB
RSCM menyatakan belum ada penambahan kasus hepatitis misterius pada anak di Indonesia. Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia sudah menyusun protokol penanganan.
Ilustrasi. (Istockphoto/Hailshadow)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) menyatakan bahwa belum ada penambahan kasus hepatitis misterius pada anak di Indonesia. Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia sudah menyusun protokol penanganannya.

Ketua Departemen Anak RSCM, Fatimah Safira Alatas, menyatakan bahwa hingga saat ini, tercatat tiga kasus hepatitis misterius di Indonesia, tak bertambah dari sebelumnya.

"Kasusnya belum ada penambahan. Masih 3 yang disebutkan awal oleh Kemenkes. Yang di daerah belum bisa dikonfirmasi apakah sama atau tidak kasusnya," ujar Fatima kepada CNNIndonesia.com, Jumat (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Fatimah memastikan bahwa Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyusun protokol diagnosis dan tata laksana terkait penanganan kasus hepatitis misterius tersebut.

Sampai saat ini, belum diketahui penyebab dan pola penyebaran virus itu. Akhirnya, langkah-langkah penanganan selanjutnya belum dapat ditentukan.

"Pola penyebarannya karena belum diketahui virusnya, jadi masih belum konklusif. Masih mungkin melalui saluran pernapasan atau saluran cerna (fekal oral)," ucap Fatimah.

Ia kemudian berkata, "IDAI sudah menyusun protokol diagnosis dan tata laksana untuk mengevaluasi pasien-pasien anak di bawah 16 tahun dengan gejala infeksi akut."

Gejala infeksi akut yang dimaksud Fatimah berupa penyakit kuning, sakit perut akut, diare akut, mual atau muntah akut, dan penurunan kesadaran atau kejang.

Selain itu, gejala akut juga dapat berupa lesu atau lemas serta nyeri sendi atau nyeri otot akut. Jika menderita gejala ini, pasien harus menjalani pemeriksaan awal fungsi hati.

"Bila hasilnya menunjukkan gangguan fungsi hati berat, maka akan dilakukan evaluasi tambahan biomarket hati, faktor pembekuan darah, kadar amoniak serta bersama dengan Kemenkes mengevaluasi panel virus hepatitis A-E serta beberapa virus yang dicurigai sebagai penyebab."

Nantinya, protokol ini akan disosialisasikan ke cabang-cabang IDAI agar menjadi panduan langkah penanganan di seluruh Indonesia.

(cfd/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER