Para pemudik arus balik mudik Lebaran 2022 mulai padati Pelabuhan Bakauheni, Bandarlampung, Sabtu (7/5), untuk kembali ke Pulau Jawa.
Sejumlah pemudik pun ada yang memilih menyeberang dari Pelabuhan Panjang, Bandarlampung sejak Jumat (6/5), demi menghindari kemacetan parah di Pelabuhan Bakauheni.
Pelabuhan Panjang disebut sebagai alternatif bagi sejumlah pemudik agar tidak berjubel di Pelabuhan Bakauheni. Puncak arus mudik Lebaran 2022 pun diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pemudik yang ditemui di lokasi mengungkapkan mereka rela menunggu di Pelabuhan Panjang karena tidak ingin capek terkena macet di Pelabuhan Bakauheni.
Pelabuhan Panjang yang beroperasi untuk menyeberangkan pemudik pada Rabu (4/5) kini semakin ramai dan diminati orang-orang yang ingin berangkat ke Pulau Jawa dari Sumatera pada arus balik Lebaran 2022, baik kendaraan roda dua maupun empat.
Salah satu pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat, Dendi mengungkapkan merasa nyaman datang ke pelabuhan alternatif meskipun harus menggelar alas di samping mobilnya guna beristirahat untuk menunggu masuk ke kapal di dermaga Pelabuhan Panjang bersama keluarganya.
"Tiket harganya sama, malahan lebih nyaman di sini karena toilet dekat dan mushola dekat, jadi tak masalah harus nunggu lama," tutur Dendi seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/5) siang.
Ia mengatakan apabila harus melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Bakauheni jarak tempuhnya akan sama dengan menunggu di Pelabuhan Panjang.
"Tadi saya menunggu pukul 14.00 WIB, sedangkan masuk kapal baru pukul 16.00 WIB. Kalau kita ke Pelabuhan Bakauheni sama saja estimasi waktu tibanya dengan menunggu di sini, bahkan sampai di sana belum tentu bisa masuk dalam kapal," katanya pula.
Sena, pemudik lain yang akan melakukan perjalanan arus balik melalui Pelabuhan Panjang mengungkapkan hal serupa.
"Bagi saya, adanya pelabuhan alternatif sangat membantu, terutama terkait jarak karena tidak perlu ke Pelabuhan Bakauheni lagi, meskipun harus menunggu lama karena jadwal keberangkatan kapal yang tidak sesuai rencana," kata Sena seperti dikutip dari Antara.
Namun, lanjut dia, fasilitas atau ruang tunggu harus ditambah, apalagi banyak pemudik roda dua yang membawa anak-anaknya untuk balik ke Pulau Jawa.
"Ya, ini kan kasihan ada anak-anak harus duduk di bawah tanpa alas, setidaknya kursi dapat ditambah di area tunggu bagi pemotor," ujarnya.
Di Pelabuhan Panjang diketahui delapan kapal roro (roll on roll of) telah disiapkan sebagai angkutan penyeberangan pada arus balik Lebaran 2022. Salah satunya i kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) KM Ciremai dengan tujuan Pelabuhan Panjang-Pelabuhan Ciwandan, Cilegon.
Berdasarkan data dari Pelni pada Jumat (6/5) penumpang KM.Ciremai pada keberangkatan ke-3 dari Pelabuhan Panjang ke Ciwandan berjumlah 708 orang, naik jika dibandingkan keberangkatan hari ke-2 yang hanya berpenumpang 323 orang.
Sementara itu, bus dengan penumpang yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, mulai memadati kantong parkir di Dermaga 1 pelabuhan tersebut.
Berdasarkan pantauan dari Antara, Sabtu dini hari, panjang antrean bus penumpang tersebut, nyaris mendekati pintu tol Pelabuhan Bakauheni.
Rata-rata bus-bus dari berbagai macam perusahaan itu terisi penuh oleh penumpang yang akan kembali ke Pulau Jawa..
Petugas yang berada di lokasi mencoba mengatur dengan mengarahkan bus tersebut agar parkir rapih sebelum menaiki kapal yang akan bersandar.
Sambil menunggu bus besar tersebut naik ke kapal di Dermaga 1, sejumlah penumpang pun turun dari bus untuk sekedar mencari angin ataupun membeli makanan kecil.
Berdasarkan data yang diterima dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, per Jumat (6/5) dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB, jumlah penumpang yang menyeberang melalui pelabuhan itu berjumlah 76.239 orang.
Terinci dari 76.239 penumpang tersebut, 8.335 orang di antaranya pejalan kaki, dan 67.904 pemudik yang berada di dalam kendaraan. Sementara itu kendaraan roda dua yang menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni dalam rentang waktu yang sama 8.449, kendaraan roda empat 9.579, bus sebanyak 125, truk dan kendaraan besar 268.
(antara/bac)