Pemerintah Hapus Syarat Antigen Penonton Pertandingan Olahraga

CNN Indonesia
Selasa, 10 Mei 2022 07:26 WIB
Pemain hingga penonton pertandingan olahraga kini tak wajib melakukan tes antigen selama PPKM berlaku 10-23 Mei.
Pemain, ofisial, hingga penonton pertandingan olahraga tidak lagi diwajibkan melakukan tes antigen maupun PCR (CNN Indonesia/ Abdul Susila)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menghapus syarat pemeriksaan Covid-19 rapid test antigen bagi para pemain hingga penonton pertandingan olahraga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali maupun non Jawa-Bali sepanjang 10-23 Mei.

Ketentuan itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 dan 25 yang diteken Mendagri Tito Karnavian pada Senin (9/5) kemarin.

"Aturan terkait syarat menunjukkan hasil negatif PCR dan Antigen untuk beberapa kegiatan ditiadakan, seperti pada pelaksanaan kompetisi olahraga, baik untuk seluruh pemain, ofisial, kru media, staf pendukung, hingga seluruh penonton," kata Direktur Jenderal Administrasi Wilayah Kemendagri Safrizal ZA melalui keterangan tertulis, Selasa (10/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tidak ada syarat negatif swab PCR dan antigen, para pemain hingga penonton pertandingan olahraga harus sudah menerima vaksin Covid-19 minimal dua dosis.

"Namun seluruhnya tetap dipersyaratkan untuk mendapatkan vaksinasi minimal dosis kedua," kata Safrizal.

Pada perpanjangan PPKM Jawa-Bali kali ini, jumlah daerah di level 1 menurun, dari 29 menjadi 11 daerah. Begitu pula dengan jumlah daerah di level 3, menurun dari 2 menjadi 1 daerah yakni Kabupaten Pamekasan di Jawa Timur.

Sementara untuk jumlah daerah level 2 naik dari 97 menjadi 116 daerah. Pemerintah juga mencatat nihil daerah level 4 baik selama PPKM Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali.

Di luar Jawa-Bali, jumlah daerah di level 1 turun dari 131 menjadi 88 daerah. Kemudian daerah level 3 menurun, dari 39 menjadi 22 daerah. Sedangkan daerah level 2 naik dari 216 menjadi 276 daerah.

"Menurunnya jumlah level 1 di beberapa daerah baik di wilayah Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali menjadi warning bagi kita semua bahwa pandemi ini belum sepenuhnya berakhir, jangan sampai gelombang peningkatan kasus terjadi lagi seperti dua tahun belakangan ini," kata Safrizal.

(khr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER