Wiraha Tanda Bhakti Gelar Upacara Waisak Pertama Sejak Dibangun 1976

Pelaksanaan ibadah Hari Raya Waisak 2566 BE di Kota Bandung berlangsung khidmat, Senin (16/5).

Melalui tema 'Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan Sejati', hari besar agama Buddha itu dimaknai dan dirayakan dengan penuh suka cita.

Kegiatan ibadah ini dilaksanakan di Wihara Tanda Bhakti. Sejumlah umat menggelar ibadah sejak pukul 10.00 WIB.

Pembina Wihara Tanda Bakti, Tan Tjong Boe menyebut, upacara perayaan Waisak belum pernah diselenggarakan di Jalan Kelenteng ini. Menurutnya, sejak Wihara Tanda Bhakti dibangun pada 1976, upacara perayaan Waisak belum sempat terlaksana karena beberapa hal.

Namun, baru pada 2022 ini perayaan Waisak bisa diperingati dengan prosesi upacara yang diikuti oleh seratusan orang.

"Tahun sebelumnya ditiadakan karena dulu mungkin belum siap. Sekarang sudah disiapkan jauh hari dan hari ini sejarah pertama kali diadakannya upacara Waisak di sini sejak pertama kali berdiri tahun 1976," tuturnya.

Lihat Juga : Sejarah Singkat Perayaan Hari Waisak di Indonesia

Ia mengatakan, proses ibadah di Hari Raya Waisak berlangsung khidmat.

"Berlangsung kondusif dan khidmat. Kapasitas tempat ibadah 100 orang, dan umat yang hadir juga sesuai kapasitas," katanya.

Umat Buddha di Wihara Tanda Bakti menjalankan ibadah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari penggunaan masker dan alat pemindai PeduliLindungi.

Tan mengatakan, tema pesan Waisak tahun ini berarti seluruh makhluk hidup berhak mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan dalam menjalankan hidup di dunia.

Berkaca pada tema itu pula, Tan juga berharap Indonesia cepat bangkit dari situasi pandemi yang sempat menghantam. Kebangkitan yang dimaksud yaitu mulai dari segi ekonomi, kemajuan negara, ketentraman dan kedamaian

"Kita sama-sama bahu-membahu membangun Indonesia jadi lebih baik," ujarnya.

Untuk diketahui, Wihara Tanda Bhakti merupakan rumah ibadah yang berdiri sejak 1976. Wihara ini diisi oleh Tri Dharma alias tiga aliran dalam kepercayaan Buddha: Tao, Kong Hu Chu, dan Buddha itu sendiri.

Lihat Juga : Pawai ke Borobudur Awali Prosesi Waisak, Umat Agama Lain Ucap Selamat