Petani Bawa Tumpukan Kelapa Sawit Tak Laku untuk Airlangga

CNN Indonesia
Selasa, 17 Mei 2022 11:04 WIB
Para petani sawit yang berunjuk rasa di Kantor Kemenko Perekonomian membawa tumpukan kelapa sawit di mobil pikap untuk Menteri Airlangga.
Kelapa sawit yang dibawa dengan mobil pikap dijadikan persembahan untuk Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dalam demo petani sawit di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (17/5). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Massa yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) membawa 'oleh-oleh' kelapa sawit sebanyak satu mobil pikap untuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam unjuk rasa di depan Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/5).

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi aksi, petani sawit membawa tumpukan kelapa sawit di satu mobil pikap penuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak di atas tumpukan kelapa sawit itu dipasang poster-poster berisikan tuntutan kepada pemerintah. Poster itu berisikan 'Petani Sawit Malaysia Full Senyum, Petani Indonesia Merana', 'Apkasindo Berjuang untuk Semua'.

Orator di atas mobil komando mengatakan tumpukan kelapa sawit itu sebagai oleh-oleh untuk Airlangga. Pasalnya, kelapa sawit ini sudah tak laku imbas larangan ekspor minyak goreng dan CPO.

"Kami bawakan kelapa sawit untuk oleh-oleh Pak Menko. Tangki timbun penuh karena larangan ekspor. Tolong dicabut [larangan ekspor]," kata orator.

Petani sawit meminta kepada Airlangga untuk menerima kelapa sawit itu. Orator menyindir sengaja membawa kelapa sawit karena saat ini sudah tak bisa diolah lagi di Indonesia.

"Tolong bapak terima bapak. Karena kelapa sawit kami tak bisa diolah lagi bapak," kata dia.

Aksi demo petani sawit hari ini diklaim diikuti petani sawit anggota Apkasindo dari 22 Provinsi. Pada tuntutannya, Apkasindo meminta Presiden Jokowi untuk meninjau ulang kebijakan larangan ekspor sawit dan produk MGS serta bahan bakunya karena dampaknya langsung ke harga TBS sawit.

(rzr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER