RSCM Pastikan Kasus Hepatitis Akut di DKI Tak Saling Terkait

CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2022 02:17 WIB
RSCM menyebut seluruh pasien datang dari keluarga dan daerah yang berbeda sehingga kemungkinan besar tidak memiliki keterkaitan penularan satu sama lain.
Ilustrasi hepatitis akut dan misterius. (iStockphoto/1001Love)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyebut kasus infeksi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya alias hepatitis misterius yang ditemukan di DKI Jakarta tidak saling memiliki kontak erat atau berhubungan.

Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti menyebut seluruh pasien datang dari keluarga dan daerah yang berbeda sehingga kemungkinan besar tidak memiliki keterkaitan penularan satu sama lain.

"Untuk kasus ini, kita periksa saudara, keluarga, orang tua dari anak kecil yang meninggal ini. Kita cek ternyata tidak ada hubungannya. Jadi [dugaan hepatitis akut] ini bukan karena daerah tercemar dan sebagainya, bukan seperti itu," kata Lies di RSCM, Jakarta Pusat, Selasa (17/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lies melanjutkan, RSCM sejauh ini hanya merawat 3 dari 18 kasus dugaan hepatitis akut misterius di Indonesia. Tiga pasien tersebut meninggal dunia dengan status terkini, dua probable dan satu discarded alias 'dikeluarkan' dari daftar lantaran dikonfirmasi terjangkit DBD.

Lies sekaligus menginformasikan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan tujuh provinsi yang melaporkan temuan dugaan kasus hepatitis misterius di antaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung dan Kalimantan Timur.

"Jadi waktu kasus pertama kali datang, kami mendapat rujukan dari Jakarta Timur, keduanya dari satu rumah sakit. Kasus ketiga dari Jakarta Barat, dan kita langsung melapor dan langsung dilakukan tracing penelitian epidemiologi," jelasnya.

Lies kemudian menjelaskan bahwa sejauh ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) sementara ini telah mengategorikan empat definisi atau status dalam hepatitis akut misterius per 23 April 2022.

Pertama, kasus konfirmasi yang belum tersedia saat ini lantaran belum diketahui penyebabnya. Kedua, status probable, bagi mereka yang terpapar hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dengan AST atau ALT lebih dari 500 U/L, berusia kurang dari 16 tahun, ditemukan sejak 1 Oktober 2021.

Ketiga, Epi-linked. Yakni seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dari segala usia yang merupakan kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi sejak 1 Oktober 2021.

Keempat, pending klasifikasi, yakni apabila hasil serologi hepatitis A-E belum ada, namun karena kriteria terpenuhi. Serta discarded yang berarti kasus dengan presentasi klinis yang dapat dijelaskan karena penyebab penyakit lainnya.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER