Ustaz Abdul Somad (UAS) menuai banyak dukungan setelah ditolak masuk ke Singapura. Beberapa tokoh ulama Islam di Indonesia memberikan testimoni mengenai pribadi UAS yang dianggap berilmu dan rendah hati.
Sementara itu, pemerintah Singapura menolak masuk UAS sebab dinilai sebagai tokoh ekstremis yang mendukung bom bunuh diri.
Eks Anggota DPR sekaligus tetua Ormas Islam Majelis Rasulullah, Habib Nabiel Al Musawa, mengungkapkan pendapatnya mengenai sosok UAS. Ia menilai UAS sebagai sosok yang cerdas namun tidak sombong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ustaz Abdul Somad itu adalah seorang alim, tapi beliau punya satu sifat yang luar biasa selain berilmu juga tawadhu (rendah hati). Jadi kita diperintahkan untuk memuliakan para ulama dan saya berusaha memuliakan beliau, beliau malah memuliakan saya," papar Habib Nabiel dalam akun youtube Hey Guys Official, Rabu (18/5).
Bahkan, ia berharap ulama-ulama di Indonesia memiliki sifat seperti UAS yang tidak sombong sebab memiliki banyak ilmu.
"Alhamdulillah saya berharap mudah-mudahan di Indonesia para ulama itu punya sifat seperti UAS, tidak merasa berilmu padahal ilmunya banyak. Dengan cara seperti itu, insyaAllah Allah akan angkat derajat para ulama yang ada di negeri ini," lanjutnya.
Tak hanya Habib Nabiel, dalam video berdurasi 12 menit itu, setidaknya sembilan tokoh agama Islam memberikan pandangannya terkait UAS. Video itu pun berjudul "Dideportasi! Ini Kata Mereka tentang UAS".
Serupa, Ustaz Amir Faisol Fath mengatakan UAS sebagai tokoh ustaz yang dibutuhkan oleh generasi millenial sebab memberikan dakwah dengan gaya bahasa masa kini.
"[UAS] hadir pada zaman yang pas di saat anak-anak generasi baru millenial membutuhkan seorang figur, Allah hadirkan beliau dengan bahasa yang sesuai anak-anak millenial. Mudah dipahami oleh mereka, dan subhanallah ilmu yang disampaikan oleh beliau adalah ilmu yang langsung kepada rujukan aslinya," papar Amir.
Sebagai informasi, UAS juga merupakan tokoh agama yang memiliki banyak pengikut. Setidaknya, lewat akun youtube pribadinya, UAS memiliki 2.7 juta subscriber, dengan video terbanyak ditonton sebanyak 9 juta kali. Video-video lainnya pun ditonton oleh ratusan ribu hingga jutaan kali.
Sementara itu, Pemerintah Singapura mengungkap alasan penolakan itu sebab UAS dinilai sebagai tokoh ekstrimis dan melakukan segregasi atau memecah belah masyarakat.
Mengutip situs resmi Kemendagri Singapura, UAS dianggap tidak bisa diterima oleh masyarakat Singapura yang cenderung multiras dan multiagama.
"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.
"Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'."
Pemerintah Singapura pun menyebut UAS pernah melontarkan komentar yang merendahkan agama lain seperti Kristen. UAS disebut pernah mengatakan salib sebagai tempat tinggal roh kafir.
Selain itu, UAS juga pernah menyatakan di hadapan publik bahwa penganut agama selain Islam adalah kafir. Pernyataan itu sangat serius bagi Pemerintah Singapura yang penduduknya terdiri dari beragam penganut agama.
"Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.