Demo Mahasiswa di DPR, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan akibat aksi demonstrasi mahasiswa, aktivis, dan buruh dari Komite Rakyat Lawan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KRL-KKN) di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Kamis (19/5).

Unjuk rasa hari ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari acara konsolidasi nasional yang berlangsung pada 10-12 Mei di Taman Wiladatika, Cibubur.

"Sudah disiapkan sesuai SOP (standar prosedur operasional)," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta saat dikonfirmasi.

Namun, Purwanta mengatakan penerapan rekayasa lalu lintas bersifat situasional. Artinya, penutupan dan pengalihan arus dilakukan berdasarkan situasi di lapangan.

Purwanta menyebutkan berdasarkan surat pemberitahuan yang diterima kepolisian, demo itu diperkirakan diikuti oleh 500 orang.

"(Sekitar) 500 orang, mungkin bisa tambah bisa juga kurang," ucap dia.

Koordinator Aksi Febriditya Ramdhan memastikan aksi demo oleh KRL-KKN digelar di depan Gedung DPR pada Kamis siang ini. Menurut rencana, aksi unjuk rasa digelar pada pukul 13.00 WIB.

Setidaknya ada 17 tuntutan yang disuarakan KRL-KKN dalam aksi demo hari ini. Beberapa di antaranya menyoroti sejumlah permasalahan negara seperti banyaknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di jajaran pemerintahan dan persoalan mahalnya harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gas, bahan bakar minyak (BBM), dan listrik.

Kemudian, mereka menuntut pemerintah agar mengangkat guru dan pegawai honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), serta menuntut dibatalkannya semua produk undang-undang yang dibuat secara ugal-ugalan.