Peneliti Survei Nilai Tokoh NU Punya Peluang di Pilpres 2024

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Mei 2022 02:59 WIB
Direktur lembaga survei menilai tokoh-tokoh NU dinilai memiliki peluang di dalam Pilpres 2024 seperti pada pemilu sebelumnya.
Ilustrasi Pilpres. Pada 2019 silam, pilpres diikuti tokoh NU yakni Ma'ruf Amin yang sebelumnya dikenal sebagai Rais Aam PBNU. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tokoh-tokoh Nahdhatul Ulama (NU) dinilai memiliki peluang maju di dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Demikian dikatakan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, merujuk pada hasil survei lembaganya pada Februari 2022.

Pada penelitian tersebut pihaknya menemukan publik melihat pasangan ideal capres dan cawapres ke depan adalah kombinasi sipil-militer. Selain itu, pasangan tersebut juga harus mendapatkan ceruk dukungan dari luar Jawa dan basis massa NU atau warga nahdliyin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tantangan pasangan capres-cawapres adalah bagaimana dapat memperbesar ceruk dukungan dari berbagai dimensi. Baik itu dari luar Jawa maupun dari ceruk massa NU," ungkap Arif kepada wartawan, Jakarta, Jumat (20/5).

"Ini sangat penting karena kandidat incumbent tidak ikut kontestasi, yang memungkinkan semua pasangan akan berebut suara di ceruk-ceruk suara besar," imbuhnya.

Sebagai informasi, pada dua pemilu terakhir salah satu dari pasangan calon pemenang adalah tokoh NU.

Pada pilpres 2014 ada Jusuf Kalla sebagai cawapres. Meskipun dikenal bukan dari kalangan ulama, JK memiliki ruang di dalam struktur mustasyar PBNU termasuk pada periode 2010-2015 dan 2015-2020.

Kemudian pada pilpres 2019 adalah seorang ulama NU, Ma'ruf Amin yang juga pernah menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Tiga Poros Koalisi Parpol

Terkait kerjasama antarparpol menghadapi Pilpres 2024, Arif menilai yang terbentuk adalah tiga poros atau koalisi.

Satu yang baru terlihat karena telah dideklarasikan adalah Koalisi Indonesia Baru (KIB) yang terdiri atas PPP, PAN, dan Golkar.

Kemudian untuk dua poros lain, Arif memprediksi NasDem yang mungkin akan menggaet Demokrat dan PKS. 

Sementara, Arif menilai poros ketiga kemungkinan akan dipimpin oleh PDI Perjuangan yang bakal menggandeng Gerindra. Pada koalisi ini lah Arif memprediksi PKB bisa saja bergabung dengan koalisi bentukan PDI Perjuangan dan Gerindra.

(cfd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER