Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang almarhum Fahmi Idris sebagai aktivis yang berjuang untuk Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan pada upacara pemakaman Fahmi di Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (22/5).
"Ia berjuang untuk menghadirkan kemajuan, sebagai Ketua Ampera Arief Rachman Hakim. Pemuda aktivis yang dalam hidupnya berprofesi sebagai pengusaha, menteri, tapi tetap jadi aktivis yang berjuang untuk Indonesia," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies juga mengatakan Fahmi selama hidup mendedikasikan waktu, tanaga, pikiran, dan hartanya untuk kemajuan umat dan bangsa.
Sebagai informasi, Fahmi lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1969. Di kampus tersebut, Fahmi dikenal sebagai aktivis yang ulet dan cekatan.
Beberapa jabatan kemahasiswaan sempat ia sandang, antara lain sebagai pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam, Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966), dan Ketua Laskar Ampera Arief Rachman Hakim (1966-1968).
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan era BJ Habibie Fahmi Idris itu meninggal dunia pada Minggu pagi. Kabar duka disampaikan oleh anaknya, Fahira Idris melalui instagramnya.
Dalam informasi itu, Fahira menyebut ayahnya meninggal Minggu ini pukul 10.00 di RS Medistra.
"Telah berpulang ke Rahmatullah Ayah saya, Bp. Prof. Dr. H. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo Wafat Jam 10.00 WIB di ICU RS Medistra," katanya.
Lihat Juga : |
Setelah disemayamkan di Rumah Duka, Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan. Jenazah diantarkan ke Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan dan tiba di sana pukul 02.53 WIB.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, tampak rombongan keluarga dan masyarakat ikut mengantarkan jenazah. Setibanya di pemakaman banyak masyarakat yang sudah menunggu di sana.
"Terima kasih untuk masyarakat yang sudah mengantarkan sampai Pemakaman Tanah Kusir," ungkap Fahira.
Jenazah Fami dimakamkan satu liang lahat bersama almarhumah istrinya, Kartini Merdeka, yang meninggal delapan tahun lalu.
(mrh/gil)