ANALISIS

Mengukur 'Kuncian' Jokowi Jadi King Maker Pilpres 2024

CNN Indonesia
Kamis, 26 Mei 2022 10:25 WIB
Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang dengan warga usai menyampaikan pidato kemenangannya sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 di Kampung Deret, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diprediksi masih memiliki peranan kunci dalam mendorong calon presiden (capres) dalam ajang Pilpres 2024.

Sejumlah peneliti pun bahkan menilai kader PDIP itu akan sebagai 'King Maker' alias bisa menentukan seseorang menjadi 'raja'. Salah satunya tak lepas dari masih tingginya animo warga pendukung hingga kekuatan massa relawan Jokowi, termasuk Projo yang menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (21/5).

Saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengamini peranan kunci Jokowi dalam kontestasi politik 2024 nanti. Namun, kata dia, tokoh-tokoh yang berminat maju ke ajang itu tak bisa menaruh harapan penuh terhadap sosok Jokowi yang menjadi presiden dalam dua periode terakhir tersebut.

Menurutnya, banyak indikator ataupun kondisi yang nantinya justru malah tidak menguntungkan.

"Jokowi effect masih berpengaruh. Tapi pengaruhnya tidak terlampau signifikan tergantung bagaimana tingkat kepuasan publik," kata Adi saat dihubungi, Rabu (25/5).

Menurutnya tingkat kepuasan publik nantinya dapat berpengaruh terhadap kekuatan politik Jokowi mendatang. Tindakan hingga kebijakannya sebagai seorang Presiden nantinya akan berdampak pada dukungan yang disampaikan Jokowi dalam pemilu nantinya.

Kemudian, kata dia, dukungan presiden terhadap salah satu tokoh juga dapat membuat yang elite lainnya yang selama ini merapat ke pemerintahan memberontak. Adi kemudian menggambarkan kondisi tersebut sebagai 'perang saudara'.

Adi menuturkan saat ini banyak dari calon presiden yang mengemuka ke masyarakat merupakan orang-orang terdekat atau yang berada di lingkar kekuasaan Jokowi. Sehingga, kata dia, bukan tak mungkin apabila dukungan yang diberikan Jokowi membuat lingkaran itu terpecah.

Dari catatannya, hanya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merupakan sosok tak lekat dengan Jokowi saat ini.

"Kalau melihat kecenderungannya, ini sangat mungkin akan terjadi perang saudara di 2024. Dalam arti, kandidat-kandidat yang maju adalah mereka yang saat ini berada di inner circle kekuasaannya Jokowi," ucap Adi.

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Sirkuit untuk Formula E Jakarta, Senin (25/4/2022). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Biasanya, menurut Adi, para pembantu presiden ataupun tokoh yang berada di dekatnya akan mulai memberontak jelang habisnya masa jabatan orang nomor satu dalam pemerintahan RI tersebut.

"Kalau sudah tahun akhir jabatan presiden itu biasanya tidak terlampau se-powerful biasanya. Karena kan cuma setahun, sudah banyak orang yang mulai berani melawan," jelasnya.

Subjektivitas Jokowi dalam mendukung tokoh, dinilainya menjadi hal wajar. Pasalnya, kata dia, presiden juga memiliki kepentingan agar proyek-proyek yang digarapnya dan belum selesai di akhir masa jabatan dapat dilanjutkan penerusnya.

Hal itu, kata dia, dilakukan dengan mengusung sosok yang dekat ataupun memiliki keterkaitan dengan dirinya.

Baca halaman selanjutnya soal Jokowi menghadapi kekuatan partai politik.

Kekuatan Politik Jokowi versus Partai


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :