Ribut Benny Harman dengan Manajer Restoran di Labuan Bajo

CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2022 07:11 WIB
Anggota Komisi III DPR fraksi Demokrat, Benny K. Harman. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Partai Demokrat Benny K Harman bersitegang dengan seorang manajer restoran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Benny bahkan dilaporkan dengan dugaan kekerasan terkait insiden tersebut.

Namun, Benny membantah tuduhan tersebut. Ia bakal membuat laporan balik dengan dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik.

"Kekerasan apa yang saya lakukan? Bukankah pihak Manager Resto Mai Cenggo yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?" kata Benny Harman lewat keterangan tertulis, Kamis (26/5).

"Kami akan mengajukan laporan polisi atas perbuatan tidak menyenangkan yang kami terima dan juga melaporkan ke polisi pencemaran nama baik, hoaks, dan menyebarkan informasi sesat kepada publik," imbuhnya.

Benny pun menjelaskan kronologi keributan tersebut berdasarkan versinya. Menurutnya, ia dan keluarga mengunjungi restoran pada Selasa (24/5) sekitar pukul 12.30 waktu setempat.

Setibanya di restoran, mereka diarahkan ke ruangan VIP ber-AC di lantai bawah. Namun, setelah 30 menit berada di ruangan, Benny dan keluarga diminta staf restoran meninggalkan ruangan dengan alasan ruangan tersebut sudah dipesan pengunjung lain.

Padahal, kata Benny, ia dan keluarganya sudah memesan makanan. Ia juga tidak diberi tahu jika ruangan tersebut telah dipesan orang lain sebelumnya.

"Sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa basi kami diberi tahu untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan terpakai atau sudah direservasi. Kami dipersilahkan keluar," katanya.

Benny lantas keheranan. Ia pun menanyakan alasan sebenarnya mengapa diminta keluar oleh pihak restoran.

"Apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-AC? Saya memang pakai celana pendek dan kaus, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun," ujar Benny.

Lebih lanjut, Benny meminta bertemu dengan manajer atau pemilik restoran. Ia ingin mendapatkan penjelasan dan alasan langsung dari atasan restoran tersebut.

"Kami beri tahu karyawan yang melayani untuk beritahu manajer atau pemilik bahwa kami ingin bertemu agar tidak terjadi salah paham," terangnya.

Benny kemudian bertemu seorang perempuan yang diduga adalah pemilik restoran. Saat itu, Benny langsung menceritakan pengalaman takmenyenangkan yang dirasakannya.

"Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil," kata Benny.

Dalam keterangan tertulis, Benny juga membantah tudingan menampar wajah karyawan restoran berkali-kali, seperti yang dilaporkan sang manajer. Namun, ia mengaku sempat mendorong muka karyawan tersebut.

Benny mengaku hanya mengingatkan restoran supaya memberikan perlakuan wajar bagi setiap pengunjung. Ia juga berharap hal yang ia alami tak dirasakan pengunjung lain.

"Saya mendorong muka si karyawan dan mengingatkan agar perlakuan terhadap pengunjung harus sopan dan santun. Saya juga meminta Ibu yang duduk di ruangan agar memberikan perlakuan wajar kepada setiap tamu yang datang," kata Benny.

Benny menyebut ia dan keluarga meninggalkan restoran setelah pihak restoran yang diwakili Ibu Kiki dan karyawan bernama Rikardo menyampaikan permohonan maaf.

Alih-alih selesai, permasalahan terus berlanjut. Benny mengaku baru-baru ini mendengar kabar telah dilaporkan kepada polisi atas tuduhan kekerasan.

Tidak terima dengan hal tersebut, Benny mengaku akan melaporkan balik para pelapor atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik.

(yla/ugo)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK