NU Jawa Timur Tolak TNI/Polri Jadi Pj Kepala Daerah

CNN Indonesia
Senin, 30 Mei 2022 16:10 WIB
Pengurus Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim dengan tegas menolak pengangkatan anggota TNI/Polri aktif sebagai penjabat (Pj) kepala daerah.
Ilustrasi pelantikan Pj Kepala Daerah. (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) dengan tegas menolak pengangkatan anggota TNI/Polri aktif sebagai penjabat (Pj) kepala daerah.

Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Abd Salam Shohib pengangkatan anggota TNI/Polri sebagai PJ merupakan preseden buruk yang akan membangkitkan kembali Dwifungsi TNI/Polri.

"Penunjukan perwira TNI/Polri aktif sebagai pejabat kepala daerah merupakan preseden buruk yang akan membangkitkan kembali Dwifungsi TNI/Polri, sekaligus menciderai cita-cita Reformasi dan kemunduran prinsip demokrasi," kata Gus Salam, Senin (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, NU sebagai bagian elemen civil society mengingatkan bahwa penunjukan anggota TNI/Polri yang masih aktif bertugas, berlawanan dengan semangat Reformasi.

Seperti diketahui, Brigjen TNI Andi Chandra As'aduddin sebagai Pj Bupati Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Selain itu, juga Paulus Waterpauw merupakan perwira bintang tiga Polri.

Paulus Waterpauw ditunjuk sebagai Pj Gubernur Papua Barat untuk menggantikan Dominggus Mandacan. Paulus dilantik sebagai pj oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada 12 Mei 2022.

"PWNU Jatim mengajak kekuatan masyarakat sipil di Indonesia untuk bersama-sama menolak kebijakan pemerintah tersebut," tegas Gus Salam.

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar itu menegaskan, PWNU Jatim pun mengeluarkan tugas sikap. Pertama, tidak sepakat dengan penunjukan TNI/Polri jadi Pj Kepala Daerah karena berlawanan dengan Semangat Reformasi.

"Kedua, meminta pemerintah pemerintah jangan memanfaatkan kewenanganya dengan cara mencoreng demokrasi dan berharap pengangkatan Pj tersebut harus transparan, jujur dan tidak berlawanan dengan nilai-nilai demokrasi," ucapnya.

"Ketiga, mengajak semua elemen masyarakat sipil, Ormas dan LSM untuk bersama-sama mengawal dan Perduli dengan jalannya Reformasi dan demokrasi serta tidak takut untuk kritis dan memberikan kritiknya konstruktif kepada Pemerintah," tambahnya.

(frd/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER