Atap Tribun Formula E Ambruk, Wagub DKI Minta Warga Tak Khawatir

CNN Indonesia
Senin, 30 Mei 2022 15:59 WIB
Wagub DKI Ahmad Riza Patria menyatakan pihaknya telah memperbaiki atap tribun penonton di Sirkuit Formula E, yang ambruk saat hujan dan angin kencang.
Wagub DKI Ahmad Riza Patria meminta masyarakat tak khawatir soal insiden atap tribun penonton di sirkuit Formula E roboh. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat tak perlu khawatir soal atap tribun sirkuit Formula E yang ambruk pada Jumat (27/5) lalu.

Riza mengatakan atap tribun yang berada di zona lima sirkuit Formula E sudah dalam tahap perbaikan. Ia pun memastikan tak ada masalah dalam gelaran balap mobil listrik tersebut.

"Insyaallah nanti penyelenggaraan Formula E kan tanggal 4. Terkait atap tribun kemarin kan memang ada hujan, ada angin kencang, itu sudah diperbaiki, jadi tidak ada masalah. Enggak usah khawatir, Insyaallah" kata Riza kepada wartawan, Senin (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, salah satu atap tribune di Sirkuit Formula E, Ancol, roboh setelah diterjang angin kencang dan hujan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam.

Kejadian itu dibenarkan oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto. Dia mengatakan tak ada korban jiwa akibat insiden tersebut.

"Alhamdulillah enggak ada (korban). Tim FEO yang menangani ini," katanya.

Principle HSE Consultant Formula E Operation (FEO) Richard Bates mengatakan perbaikan atap tribun yang roboh bakal rampung pada 2 Juni atau H-2 ajang Formula E.

Richard mengatakan perbaikan atap tribun itu tidak rumit, yaitu hanya memindahkan material atap yang ambruk dan memasangnya kembali.

"Target maksimal hari Kamis," kata Richard seperti dikutip Antara, Minggu (29/5).


Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyoroti atap tribun Formula E yang roboh beberapa waktu lalu.

Gembong menganalogikannya dengan salah satu peribahasa Jawa yaitu 'kegedhen empyak kurang cagak'.

Menurutnya, ajang yang diusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu sama seperti peribahasa tersebut, yakni terlalu besar namun tak diimbangi persiapan matang.

"Kalau bahasa-bahasa orang Jawa itu 'kegedhen empyak kurang cagak'. Artinya apa? Bahwa cita-cita yang begitu besar tetapi tidak diimbangi dengan persiapan yang matang," kata Gembong saat dihubungi, Senin (30/5).

(khr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER