Menpan-RB: Generasi Milenial Merasa Asing dengan Konsep Pengabdian PNS
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo menyebut generasi muda milenial tak akrab dengan konsep pengabdian pegawai negeri sipil (PNS).
Hal itu ia sampaikan merespons banyaknya calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang memilih mundur usai dinyatakan lolos seleksi karena tak cocok dengan nominal gaji.
"Zaman memang berubah. Apalagi generasi milenial yang merasa asing dengan konsep pengabdian ini. Tidak logis katanya," kata Tjahjo kepada CNNIndonesia.com, Selasa (31/5).
Landasan konsep pengabdian adalah apa yang bisa diberikan kepada negara, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, orang yang menjadi PNS harus mendapat konsekuensi berupa gaji yang kecil dari negara.
Sebenarnya, kata Tjahjo, sudah ada tunjangan kinerja (Tukin) hingga tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk PNS guna mengimbangi upah yang diberikan perusahaan swasta. Namun, tetap saja ada penurunan dari pengabdian para PNS.
"Seiring dengan waktu, jiwa pengabdian sebagai ASN ini makin terasa menurun, tidak tegak lurus sesuai UU dan peraturan yang ada," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo, fenomena itu menjadi tantangan bersama untuk kembali mereformulasi strategi pembinaan karir PNS agar relevan dengan masa kini.
Pengabdian terhadap bangsa dan negara tetap harus menjadi landasan utama. Gema nasionalisme pun juga wajib ditanamkan agar pemahaman tentang pentingnya pengabdian kepada negara tidak menurun.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat sebanyak 105 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang telah lolos seleksi tahun 2021 memutuskan untuk mengundurkan diri.
Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerja Sama BKN Satya Pratama mengatakan mereka yang mundur usai lolos seleksi CPNS sama saja merugikan negara.
(blq/bmw)