Presiden Joko Widodo berkunjung ke rumah warga di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (31/5) malam hari untuk memberikan bantuan uang tunai dan sembako.
"Bapak Presiden saya baru lihat malam ini. Tuhan tolong e. Saya air mata jatuh. Saya bilang, bapa terima kasih sudah datang keadaan kami yang begini, datang tiba-tiba. Bapa kasih kami uang lima juta. Saya bilang saya tidak bisa balas apa-apa," kata Margaretha Ripi (54), Selasa (31/5), seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Kelimutu Kecamatan Ende Tengah yang rumahnya didatangi oleh Presiden Joko Widodo.
Margaretha bercerita bagaimana kelembutan Presiden yang akrab disapa Jokowi itu mampir ke rumahnya. Awalnya, seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) datang dan menyampaikan niat untuk meminjam toilet. Margaretha pun tak berpikir yang aneh-aneh terkait kedatangan pengawal Presiden itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba-tiba, suaminya berteriak menyuruh dia untuk keluar karena Presiden Jokowi sudah ada di depan rumah mereka. Margaretha menangis menyambut kedatangan Presiden. Dia menyebut orang nomor satu di Indonesia itu duduk di dalam rumah dan berbincang dengan mereka.
"Ibu kerja apa? Bapa kerja apa? Saya bilang bapa tukang, orang butuh dulu baru bapa pergi, kalau tidak bapa di rumah. Lalu kami duduk diam," kata Margaretha.
Mendengar cerita itu, Presiden pun memberikan uang tunai sebesar Rp5 juta dan sembako. Dia tidak henti-henti mengucapkan terima kasih kepada Presiden.
Kebahagiaan Margaretha sama dengan yang dirasakan oleh Yunance Katarina (42) yang terlebih dahulu menerima kedatangan Paspampres dan aparat TNI.
Dia menjelaskan, dua orang itu datang dari dua arah, lalu berhenti di rumah milik Margaretha untuk meminjam toilet. Sepuluh menit berselang, Presiden muncul. Kejadian itu berlangsung pada pukul 20.51 Wita di RT 09 RW 03 Kelurahan Kelimutu, Kecamatan Ende Tengah, tepatnya di Gang Kaget.
"Mulai hari ini, gang ini kami namakan Gang Jokowi," kata dia berteriak kegirangan.
Yunance menyebut kehadiran Presiden Joko Widodo di malam hari itu mengobati rasa rindu warga yang sangat ingin bertemu Presiden. Dia tak menyangka sosok Presiden Joko Widodo sangat halus dan lembut dalam berkata pun bersikap.
Sebagai bentuk ucapan terima kasih atas perjumpaan mereka, Yunance memberikan dua buah baju bertuliskan Ema Kami yang dalam bahasa Indonesia berarti Bapa Kami. Baju itu merupakan baju yang hendak dijual untuk mencari dana bagi gereja di Kupang Timur.
"Saya jelaskan arti dari baju itu. Saya bilang satu untuk Bapa, satu untuk ibu Iriana. Lalu Bapa bilang: Luar biasa ya saya," kata Yunance menirukan ucapan Presiden.
(antara/ain)