PPNI Minta Evaluasi Kurikulum Usai Viral Perawat Pasang Kateter
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berharap kurikulum etik mahasiswa keperawatan di Indonesia bisa segera dievaluasi.
Hal ini menyusul temuan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan mahasiswi keperawatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) saat praktik di RSUD Wonosari Yogyakarta.
Ketua Umum PPNI Harif Fadilah mewanti-wanti seluruh mahasiswa keperawatan dan anggota PPNI untuk terus berpedoman pada kode etik keperawatan terutama saat bermedia sosial.
Kendati demikian Harif mengaku tidak bisa memberikan sanksi langsung kepada mahasiswi tersebut lantaran belum resmi sebagai anggota PPNI.
"Kami tidak bisa memberikan sanksi karena dia belum anggota ya, mahasiswa belum anggota. Namun yang menjadi masukan dari peristiwa ini agar kita mempercepat review terhadap kurikulum etik agar tidak ada pelanggaran norma etika dalam praktik di lapangan," kata Harif saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (2/6).
Menurutnya, kerangka dan pedoman baru kurikulum etik keperawatan sudah disosialisasikan oleh PPNI kepada asosiasi pendidikan. Namun ia masih belum memastikan apakah kerangka tersebut telah diterapkan dan disesuaikan dengan kondisi kemajuan teknologi maupun sikap saat bersosial media saat ini.
Lihat Juga : |
Untuk PPNI, Harif menjelaskan bahwa mereka telah memiliki kode etik dan pedoman perilaku terkait fatwa dalam bersosial media bagi para tenaga kesehatan di Indonesia. Ia menyebut tingkatan sanksi paling berat dalam pelanggaran kode etik adalah pencabutan status keanggotaan.
"Semoga ini menjadi pembelajaran kita bersama, tidak hanya tenaga kesehatan ya, tapi semua orang agar lebih santun dan berhati-hati dalam bermedia sosial," ujarnya.
Sebuah video TikTok dari akun @Moditabok viral usai menampilkan cerita seorang mahasiswi keperawatan yang dianggap sebagai suatu bentuk pelecehan. Tangkapan layar dari video akun @Moditabok beserta komentarnya juga tersebar di berbagai akun sosial media. Salah satunya akun Twitter @AREAJULID.
"Ketika aku harus masang kateter urine/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi," tulis akun @Moditabok dalam videonya disertai beberapa emoticon.
Pihak instansi Unisa juga telah mengonfirmasi bahwa sosok pemilik akun @Moditabok merupakan salah seorang mahasiswinya. Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa Yogyakarta Sinta Maharani menyatakan bahwa yang bersangkutan merupakan mahasiswi Program Studi Keperawatan-Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan.
Unisa menyatakan telah melakukan sejumlah tindakan. Di antaranya memperingatkan atau menegur mahasiswi tersebut terkait dengan kontennya. Lalu, menarik yang bersangkutan dari tempat praktik kliniknya.
RSUD Wonosari pun telah mengonfirmasi bahwa mahasiswi yang bersangkutan bukan merupakan tenaga kesehatan yang bekerja di sana, melainkan mahasiswi yang tengah melakukan praktik kerja lapangan.
(khr/pmg)