Survei CSIS Ungkap Kompetensi Paling Dibutuhkan Pemimpin Jakarta 2024
Survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang dilakukan dengan responden para ahli mengungkapkan beberapa kriteria yang paling dibutuhkan dari sosok pemimpin DKI Jakarta pada 2024.
Berdasarkan survei, ahli mengatakan kompetensi yang paling penting adalah kemampuan perencanaan dan eksekusi kebijakan (60,6 persen) dan kemampuan membuat kebijakan yang inovatif (58,2 persen).
"Pertama, kemampuan perencanaan dan eksekusi kebijakan dan yang kedua membuat kebijakan yang inovatif, baru hal-hal lainnya," kata Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes dalam rilis 'Survei Ahli Pemindahan Ibu Kota Negara: Prospek Kepemimpinan Jakarta dan Implikasi Sosial, Politik, dan Ekonomi ke Depan', Senin (6/6).
Selanjutnya, kemampuan pengelolaan anggaran yang tepat sasaran (36,5 persen), menggerakkan birokrasi (35,9 persen), dan membuat perubahan (34,1 persen).
Selain itu, kemampuan memimpin saat situasi krisis (30 persen), berkolaborasi dengan dunia usaha (18,8 persen), kemampuan memutuskan kebijakan dengan cepat dan berkolaborasi di tingkat global sama-sama (9,4 persen), kemampuan membuat kebijakan-kebijakan populis (4,1 persen), serta retorika dan persuasi publik (2,9 persen).
Sebelas variabel kompetensi tersebut pun diuji kepada sejumlah tokoh, yaitu Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, anggota DPR Ahmad Sahroni, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabumi Raka.
Kemudian Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, anggota DPR Nusron Wahid, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Parekraf Sandiaga Uno, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Tokoh-tokoh tersebut dipilih karena dinilai memiliki pengalaman birokrasi dan kepemimpinan, populer, dan mendapatkan dukungan partai politik yang berpeluang mengusung atau membentuk koalisi pencalonan pada Pilkada DKI 2024.
Dari hasil survei yang dilakukan pada periode 28 Maret-12 April 2022 ini, terdapat tiga nama tokoh yang mendapat skor paling tinggi, yakni Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Tri Rismaharini.
"Kalau kita lihat berdasarkan secara umum dari 11 variabel yang diuji, nilai rata-rata tertinggi Ridwan Kamil skornya 7,11. Kemudian disusul oleh Erick Thohir skornya 6,99, Tri Rismaharini skornya 6,78, dan nama-nama lainnya," ujar Arya.
Survei CSIS ini dilakukan kepada 170 responden yang berasal dari kelompok ahli yang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memprediksi dan menganalisis isu-isu sosial, politik, dan ekonomi.
Mereka merupakan peneliti, akademisi, wartawan, pengusaha, anggota DPR/DPRD, anggota parpol, birokrat, dan mahasiswa.
(pop/tsa)