Masa Tunggu Antrean Haji di DI Yogyakarta Sudah 31 Tahun

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DI Yogyakarta, Masmin Afif, mengungkap masa tunggu keberangkatan haji di wilayah provinsi tersebut saat ini telah mencapai 31 tahun.

Masmin mengatakan lamanya masa tunggu ini imbas tingginya animo masyarakat pergi haji, sementara dua-tiga tahun terakhir kuota keberangkatan tergerus akibat kebijakan Pemerintah Arab Saudi karena pandemi Covid-19.

"Saat ini daftar tunggu sudah 31 tahun. Artinya yang bulan ini daftar itu 31 tahun ke depan baru diberangkatkan," kata Masmin di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (8/6).

Di luar pendaftaran haji reguler, Masmin menyebut saat ini juga sudah ada 92 ribu orang dalam daftar antrean haji khusus.

Dan, kata dia, pastinya antrean akan kian panjang selama pendaftaran untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci terus dibuka pemerintah Indonesia.

Sementara untuk pemberangkatan haji tahun ini dari DIY, Masmin mengatakan ada sekitar 800 orang yang ditunda keberangkatannya.

Salah satu penundaan itu karena batasan usia 65 tahun untuk menunaikan haji tahun ini. Walhasil, lansia di atas 65 yang seharusnya sudah siap berangkat pun terpaksa tertunda.

"Kuota normal kita 3.132 (sebelum pandemi Covid-19). Kalau sekarang di bawah 50 persen, 1.400an di DIY," kata Masmin.

"Jamaah haji lunas tunda di DIY sekitar 800an. Usia 65 tahun ke atas kemarin memang sudah lunas dan siap (berangkat) karena ada kebijakan Arab Saudi ada sekitar 800. Semoga 2023 suasananya sudah normal dan insyaallah akan diprioritaskan diberangkatkan," imbuhnya.

Sebagai informasi, pada Rabu ini, dari DIY dilepas sekitar 1.427 jemaah haji yang dibagi keberangkatannya ke dalam empat kloter.

Jadwal keberangkatan dibagi selama tanggal 18-21 Juni 2022.

"Insyaallah jemaah kita sudah kita imbau untuk mempersiapkan diri dipersiapkan kesehatannya," kata Masmin.