Nasdem Buka Pintu Bagi M Taufik untuk Bergabung

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan partainya membuka pintu bagi semua pihak, termasuk Mohamad Taufik untuk bergabung.

Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra sebelumnya mengeluarkan rekomendasi pemecatan Taufik karena dianggap tidak loyal terhadap partai. Namun, rekomendasi itu hingga kini diketahui belum diputuskan oleh Ketua Umum Prabowo Subianto.

"Apabila Pak Taufik ingin bergabung dengan partai Nasdem, Nasdem kan partai yang terbuka, tentu menerima semua pikiran-pikiran, keinginan partisipasi dan setiap anggota masyarakat," kata dia kepada wartawan di kompleks parlemen, Rabu (8/6).

Namun, Plate mengaku enggan proaktif untuk menarik Taufik bergabung. Dia menerima semua keinginan politikus yang memiliki pandangan dan visi yang sama dalam membangun bangsa.

Lihat Juga : M Taufik: Argumen MKP Gerindra soal Kekalahan Prabowo Mengada-ada

Plate juga tak menjawab tegas saat ditanya apakah Taufik kini telah resmi bergabung dengan Nasdem. Dia mengaku tak bisa memantau satu per satu anggota baru partainya. Sebab, menurutnya, keanggotaan Nasdem setiap hari bertambah dan terpantau secara digital dan real time.

"Jadi keanggotaan Nasdem, kartu anggota Nasdem itu elektronik, KTA elektronik. dan setiap hari bertambahnya anggota secara elektronik itu termonitor di screen-screen di pusat atau ruang digitalnya Nasdem," katanya.

Lihat Juga : Dasco: Prabowo Belum Ambil Keputusan soal Pemecatan Mohamad Taufik

Taufik sebelumnya santer diisukan bakal bergabung dengan Nasdem, terutama setelah dirinya dicopot sebagai Wakil Ketua DPRD DKI dari fraksi Gerindra. Belakangan, MKP Gerindra telah mengeluarkan rekomendasi pemecatan Taufik sebagai kader.

Dia dianggap tak loyal kepada partai karena beberapa kali ucapannya di publik yang menyudutkan partai. Bahkan secara terang-terangan mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan maju di Pilpres.

Namun, Gerindra membantah rekomendasi pemecatan Taufik karena dukungannya kepada Anies. Menurut MKP, Taufik dianggap tak menepati janjinya untuk tak berspekulasi di depan publik.