Ketinggian Api Kebakaran Pabrik Tiner Tangerang Mencapai 20 Meter
Ketinggian api di lokasi kebakaran pabrik tiner di Jalan Raya Cukang Galih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, mencapai setidaknya 20 meter.
Danton Pos Damkar Curug, Bob Sulaiman mengatakan hal tersebut cukup menyulitkan pihaknya untuk memadamkan api di lokasi.
"Cukup sulit ini karena tingginya api aja sekitar 20 meteran disertai ledakan, akhirnya perambatan sehingga menjadi dua titik yaitu land bahan baku (awal api) dan land produksi," kata Bob kepada wartawan, Kamis (9/6).
Selain itu, Bob menyebut sifat tiner yang mudah terbakar dan angin yang cukup besar di lokasi juga menyulitkan petugas untuk menjinakkan si jago merah.
Bob mengatakan karyawan pabrik sempat berusaha memadamkan api. Namun, karena api terlalu besar sehingga para karyawan mundur.
"Besarnya api durasinya terlalu lama kapasitas api terlalu kuat akhirnya pada mundur karyawan," ucap Bob.
Lebih lanjut, Bob mengatakan bahwa api saat ini telah padam usai tiga jam para petugas berjibaku menjinakkan si jago merah.
"Sudah hijau tinggal pendinginan saja, seusai tiga jam pemadaman," ujarnya.
Sebelumnya, kebakaran melanda sebuah pabrik tiner yang berlokasi di Jalan Raya Cukang Galih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang terbakar pada Kamis (9/6) siang. Sempat terdengar 15 kali bunyi ledakan dari lokasi kebakaran.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu mengatakan kebakaran itu disebabkan terbakarnya bahan kimia yang di simpan di dua tempat.
"Ada dari percikan api di mana selang yang mengantar selang untuk keluar dari pada mobil tangki itu tersumbat akibat aki yang menggerakan itu mati, kemudian dicoba lalu jatuh dan di situ ada percikan api dan menimbulkan kebakaran," kata Sarly kepada wartawan.
Sarly juga menduga ada kelalaian saat proses perbaikan aki tersebut hingga akhirnya menimbulkan percikan api dan terjadi kebakaran. Kini, kepolisian masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.
"Saya kira ada kelalaian. Karena penyebabnya itu kan ada akinya itu macet dan dicoba perbaiki sendiri bukan mekanik, saya kira itu (kelalaian)," ujarnya.