Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan dua penyebab kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia yang terjadi dalam sepekan terakhir. Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia juga terhitung 56,5 persen lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.
"Jadi kenaikan itu, pertama, normal setiap hari raya besar pasti ada kenaikan. Kemudian yang kedua, kita juga ada varian baru," kata Budi kepada wartawan, Jumat (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi sekaligus mengumumkan, Indonesia sudah mengidentifikasi empat kasus mutasi SARS-CoV-2 Omicron baru dari subvarian BA.4 dan BA.5. Empat kasus itu menurutnya dilaporkan pertama kali di Bali.
Dua subvarian baru itu saat ini menjadi varian yang diwaspadai di sejumlah negara. Singapura bahkan memprediksi gelombang baru Covid-19 akibat varian Omicron tersebut bakal 'menyerang' Singapura pada Juli mendatang.
"Varian baru juga sudah kita identifikasi tadi malam, tapi itu sebenarnya kejadiannya di akhir bulan Mei. Nah, dari dua fakta itu memang pasti akan ada kenaikan," kata dia.
Namun demikian Budi meminta masyarakat tidak panik. Ia juga mewanti-wanti agar masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan 5M, di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Selain itu, warga yang belum sama sekali menerima vaksin Covid-19 maupun yang belum menerima vaksin primer lengkap diminta untuk segera mengakses layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan.
"Jangan panik, yang pertama boosternya dipercepat, yang kedua yang terpenting adalah protokol kesehatannya terutama pakai masker," ujar Budi.
Jumlah penambahan kasus virus corona di Indonesia harian kembali menunjukkan tren kenaikan dalam tiga hari terakhir dengan 500 lebih kasus yang dilaporkan. Rinciannya pada 7 Juni kasus berjumlah 518 kasus. Kemudian 8 Juni naik menjadi 520 kasus, dan 9 Juni kembali meningkat menjadi 556 kasus.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 3-9 Juni, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 3.091 kasus. Sementara pada periode sepekan sebelumnya atau selama periode 27 Mei-2 Juni, kasus Covid-19 berjumlah 1.975 kasus.
Namun demikian, perkembangan jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 menunjukkan tren penurunan. Selama periode 27 Mei-2 Juni, kasus kematian Covid-19 berjumlah 44 kasus. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan data kematian sepekan terakhir yakni 35 kasus kematian.
(khr/pmg)