Pengamat: Reshuffle Berbasis Kinerja Mudah Ditebak, Tapi Tak Prioritas
Pengamat politik Hendri Satrio mengungkapkan reshuffle kabinet bukan fokus utama Pemerintah saat ini. Meski begitu, mudah memperkirakan menteri mana yang ditendang jika pertimbangannya cuma kinerja.
"Kalau kita melihatnya dari kinerja, maka sudah sangat tertebak, bukan hanya saya, semua orang pun bisa menebak ini," terang Hendri Satrio pada diskusi yang disiarkan secara daring, Sabtu (11/6).
"Seperti contoh Menteri BUMN, atau Menteri ESDM, Menteri Agama, atau Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan sebagainya," lanjutnya.
"Jika ditilik dari kinerjanya, maka mudah sekali untuk menerka siapa yang akan terkena reshuffle," Hendri melanjutkan.
Namun demikian, pengamat politik yang juga merupakan dosen di Universitas Paramadina ini menyatakan reshuffle kabinet tidaklah menjadi fokus utama untuk mengatasi persoalan saat ini.
Hendri mengklaim pemerintahan Joko Widodo masih menyimpan tiga agenda utama yang terus diupayakan.
"Yang pertama adalah sebuah skenario besar untuk tiga periode, jadi ini belum selesai upayanya, menurut saya. Apakah nanti reshuffle bisa memengaruhi? Time will tell," sebutnya.
"Kemudian yang kedua, jika skenario tiga periode tak berhasil, maka Presiden baru pada 2024 nanti akan menjadi pilihan rezim Jokowi," cetus Hendri.
"Dan yang terakhir, terdapat keresahan yang sangat kasat di mata; Yakni gerakan orang Istana yang membuat para elite politik tidak nyaman, sehingga membuat pemerintahan tidak berjalan dengan harmonis," selorohnya.
Lebih lanjut, Hendri juga mengemukakan masih banyak lagi skenario tak terduga lain yang membuat reshuffle kabinet nanti dapat menjadi sia-sia.
"Skenario itu tadi yang perlu disikapi lebih dahulu oleh tokoh-tokoh bangsa, apakah rakyat mau ikut dan nurut ke skenario tersebut? Atau kita fokus pada fungsi kita sebagai negara demokrasi?" ujarnya.
Sebelumnya, kabar reshuffle kabinet terkait kinerja para menteri berembus di kalangan elite partai politik. Sejumlah pihak menyebut itu akan dilakukan pada Rabu (15/6).
Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membantah kabar yang beredar tentang kocok ulang atau reshuffle kabinet tersebut.
Hal itu ia sampaikan saat meninggalkan Masjid At-Taufiq, Jakarta. Pernyataan itu disampaikan di hadapan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Belum, belum," ucap Jokowi singkat sembari meninggalkan awak media massa di Masjid At-Taufiq, Jakarta, Rabu (8/6).
(far/arh)