Surya Paloh: Kalau Ada Reshuffle Lagi, Sudah Rusak Semuanya

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jun 2022 19:31 WIB
Ketum NasDem Surya Paloh memastikan tak akan ada lagi reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Paloh merupakan salah satu anggota koalisi pemerintahan Jokowi.
Ketum NasDem membantah Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet lagi dalam waktu dekat. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membantah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan reshuffle kabinet lagi dalam waktu dekat.

Menurutnya, jika Jokowi kembali merombak kabinet dengan demikian kondisi pemerintah sudah rusak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak, enggak ada. Enggak ada (reshuffle). Maka kalau ada reshuffle lagi sudah rusak semuanya," kata Paloh kepda wartawan di Area Parkir Senayan Timur, Jakarta Pusat, Rabu (15/6).

Paloh enggan menjawab lebih lanjut terkait keputusan Jokowi mengangkat Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Menurutnya, pilihan menunjuk atau memberhentikan menteri merupakan hak prerogatif presiden.

"Pertanyaan itu yang paling, bisa menjawabnya adalah presiden yang mempunyai hak prerogatif. Karena apapun layak tidak layak tidak terlepas dari subjektifitas, di samping objektifitas itu sendiri," ujarnya.

Jokowi telah resmi melantik Zulhas sebagai menteri perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi, Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/Kepala BPN menggantikan Sofyan Djalil.

Selain itu Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni sebagai wamen ATR/BPN, John Wempi Watipo sebagai wamendagri, dan Sekjen PBB Afriansyah Noor sebagai wamenaker.

Beberapa pihak mengkritik perombakan kabinet ini. Salah satunya Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar yang menyebut reshuffle kali ini semata untuk mengakomodir kepentingan partai politik koalisi pemerintah dan orang-orang terdekat Jokowi.

"Perombakan ini lebih memenuhi dan melayani kepentingan politik Pak Jokowi, bukan untuk menyelesaikan persoalan rakyat atau mengoptimalkan kinerja di akhir masa jabatan," kata Kamhar kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/6).

(cfd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER