Kementerian Kesehatan menyebut tiga dari 20 pasien terkonfirmasi positif terpapar mutasi SARS-CoV-2 Omicron dengan subvarian baru yakni BA.5 di Indonesia merupakan pasien anak dengan rentang usia 5-12 tahun. Menurut data terakhir, tiga anak itu sama sekali belum menerima vaksin Covid-19.
"Dari data 20 orang ini, tiga orang itu anak berusia di atas 5-12 tahun, sementara yang lainnya sudah masuk usia dewasa," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam acara daring, Kamis (16/6).
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 16 JUNI 2022 Positif Harian Covid Kembali di Atas 1.000 Kasus |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Syahril menegaskan hingga saat ini kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih berlaku dengan syarat seluruh siswa dan guru mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Ia juga meminta seluruh pihak tetap waspada.
Syahril menyebut kendati pemerintah memberikan relaksasi masker di ruang terbuka, namun ia tetap menyarankan pemakaian masker terus digalakkan terutama pada anak-anak.
Ia pun mengingatkan masyarakat yang masuk kategori rentan seperti lansia dan warga yang memiliki komorbid alias penyakit penyerta, serta masyarakat yang mengalami gejala pilek dan batuk tetap diwajibkan memakai masker baik di dalam maupun luar ruangan.
"Covid-19 terutama Omicron juga bisa menyerang kepada anak-anak, bukan hanya orang dewasa saja," ujarnya.
Kemenkes telah melaporkan dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5 di Indonesia. Terkait sebaran per daerah, rinciannya yakni Bali 3 kasus yang merupakan WNA. Kemudian 4 kasus dari DKI Jakarta, 1 kasus dari Banten, dan 12 kasus ditemukan di Jawa Barat.
Mayoritas pasien BA.4 dan BA.5 di Indonesia mengalami gejala ringan dengan paling banyak dilaporkan adalah demam dan batuk. Disusul sakit tenggorokan, pilek, mual, badan pegal, dan ada pula yang tidak bergejala.