Warga Jonggol Bantah Sudah Dimediasi, Tetap Tolak Kehadiran UAS

Warga Perumahan Citra Indah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor yang menolak kehadiran Ustaz Abdul Somad sebagai penceramah membantah telah dimediasi.

Salah satu warga setempat sekaligus Ketua Forum Masyarakat Cinta Damai (FMC) Ari Indra David mengatakan pemberitaan mediasi hanya klaim sepihak.

"Saya juga menyayangkan dari pihak panitia mengklaim bahwa kita pernah dimediasi. Saya tidak pernah bertemu dengan panitia untuk menyampaikan hal-hal, diundang secsra resmi," kata Ari saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (17/6) petang.

Ari mengatakan pihaknya tetap menolak kehadiran UAS sebagai penceramah di acara tabligh akbar yang digelar di lingkungannya.

Menurut Ari, banyak perwakilan klaster di perumahan tersebut menandatangani penolakan kehadiran UAS. Meski demikian, Ari enggan menyebutkan detail jumlah warga yang menolak.

"Kalau data list kita perwakilan per klaster itu kurang lebih banyak, ada tanda tangan-tanda tangan," ujar Ari.

"Saya enggak bisa hitung karena ada tanda tangan-tanda tangan itu, saya juga enggak bawa berkas itu," sambungnya.

Terkait pernyataan pihak Polres Kabupaten Bogor yang menyebut penolakan warga sudah dimediasi, Ari menduga kepolisian pasrah lalu menyerahkan persoalan itu kepada panitia.

Kemudian, panitia menyatakan mediasi dengan warga yang menolak sudah dilakukan. Padahal, kata Ari, jika mediasi itu benar-benar dilaksanakan pihaknya ingin menawarkan penceramah selain UAS.

"Sampai saat ini kami tetap menolak karena memang sikap tersebut. Kalau pun dimediasi kami sebetulnya ingin memberikan tawaran ke mereka," tutur Ari.

Sebelumnya, sebuah rekaman video viral menunjukkan Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak warga memberikan ceramah di Bogor beberapa waktu lalu. Peristiwa itu disebutkan terjadi di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kapolres Bogor AKBP Imam Imanudin mengonfirmasi mengenai peristiwa tersebut, dan menyatakan pihaknya telah turun untuk melakukan mediasi.

"Mereka sudah mediasi saling memahami," kata Iman, Kamis (16/6).

Iman mengatakan acara itu tetap dilaksanakan, dan polisi bakal menyiapkan pengamanan.

"Tetap dilaksanakan," ujarnya.