25 Menit Unek-unek Megawati ke Wartawan di Rakernas PDIP

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jun 2022 10:22 WIB
Sekitar satu jam pidato Mega di penutupan Rakernas PDIP, sekitar 25 menit dia habiskan untuk mengkritik kerja jurnalistik di Indonesia.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri banyak melayangkan kritik kepada wartawan dan media di penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II partainya di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6).

Dari sekitar satu jam menyampaikan pidato di hadapan kader dan awak media, sekitar 25 menit di antaranya dihabiskan Mega untuk mengkritik kerja media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya wartawan atau media kerap tidak fair dan kurang komprehensif menyampaikan informasi.

"Saya akibat media, ini terpaksa saya bicara media. Jadi gap-nya selalu ada gap. Karana tidak disampaikan dengan fair bahwa yang saya omongkan itu bagi kepentingan bangsa dan negara, loh," kata Mega.

Mega mengingatkan media agar menyampaikan informasi secara utuh, tidak hanya quote per quote. Dia tidak memberikan contoh kasus kerugiannya akibat media. Namun Mega mengingatkan media mestinya bisa memberi pelajaran kepada masyarakat.

Mega memahami bahwa sebuah pekerjaan wartawan di lapangan atas arahan dewan redaksi. Namun, para wartawan di lapangan mestinya bisa menyampaikan pemberitaan yang benar.

"Saya tahu bahwa kalian kan tentunya oleh redaksinya bahwa harus begini. Tapi apa enggak bisa ngomong ke para yang namanya redaksi," kata Mega.

"Kapan ada sebuah pembelajaran politik bagi bangsa dan negara ini, kalau yang diambil itu hanya quote dan by quote dan by quote," imbuhnya.

Mega berkata pernyataannya tersebut bukan sebagai bentuk protes. Namun menurutnya media mengalami pergeseran dari yang ia alami sejak zaman Bung Karno.

Putri proklamator ini mengaku sempat mengenal wartawan asing yang protes terhadap praktik jurnalistik di Indonesia. Kepada Mega, wartawan asing itu menyampaikan perbedaan praktik jurnalistik di Indonesia dengan negaranya.

"Itu kalau umpamanya beritanya enggak benar udah mabok dah. Pasti langsung dimarahin 'kok kamu dapat beritanya begitu' karena kenyataan mudah untuk dijatuhkan. Di kita kan enggak. Karena rakyat kita tuh baik dan sangat haus pada pemberitahuan," kata Mega.

Mega mengaku bahkan sempat menyampaikan kekhawatirannya kepada dewan pers terkait kerja jurnalistik di Indonesia terutama soal kode etik dan informasi yang dipotong sepenggal-sepenggal.

"Saya ngomong ke Dewan Pers, gimana ya yang namanya kode etik jurnalistik ini. Kalau terus begini rakyat kita dimasukkannya itu yang pendek-pendek," katanya.

(thr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER