Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jumlah kumulatif kasus yang diduga akibat infeksi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya alias hepatitis misterius bertambah menjadi 70 kasus per 23 Juni pukul 16.00 WIB. Puluhan kasus itu dilaporkan terjadi di 21 provinsi Indonesia.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril kemudian merinci 70 kasus kumulatif itu terdiri dari 16 pasien uang merupakan kasus probable, 14 pending klasifikasi, dan 40 kasus discarded.
"Ada 70 kasus yang kumulatif ya yang tersebar di 21 provinsi," kata Syahril dalam konferensi pers, Jumat (24/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syahril juga membeberkan, dari 16 kasus probable, tujuh di antaranya telah pulih dan dipulangkan. Kemudian enam orang meninggal, dua orang masih rawat jalan, dan satu orang pulang paksa.
Sementara dari 14 kasus probable, rinciannya lima orang masih dirawat, empat orang dinyatakan sembuh. Kemudian tiga orang meninggal dan dua orang pulang paksa.
"40 orang discarded ya. Pasien discarded karena kemudian didiagnosis dengue, sepsis, infeksi bakteri, hepatitis A reaktif, drug induce hepatitis, dilated cardiomyopathy, kelainan jantung, kolestasis susp atresia bilier, leukemia dan neonatal kolestasis," imbuhnya
Syahril kemudian menjelaskan, sejauh ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan empat definisi atau status dalam hepatitis akut misterius ini per 23 April 2022.
Pertama, kasus konfirmasi yang belum tersedia saat ini lantaran belum diketahui penyebabnya. Kedua, status probable, bagi mereka yang terpapar hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dengan AST atau ALT lebih dari 500 U/L, berusia kurang dari 16 tahun, ditemukan sejak 1 Oktober 2021.
Ketiga, Epi-linked. Yakni seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dari segala usia yang merupakan kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi sejak 1 Oktober 2021.
Keempat, Pending klasifikasi, yakni apabila hasil serologi hepatitis A-E belum ada, namun karena kriteria terpenuhi. Serta discarded yang berarti kasus dengan presentasi klinis yang dapat dijelaskan karena penyebab penyakit lainnya.
(khr/isn)