Kasus Covid-19 Subvarian BA.4 dan BA.5 di RI Melonjak Jadi 388

CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2022 13:14 WIB
Kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 naik signifikan dari pekan sebelumnya, yaitu mencapai 388 kasus.
Ilustrasi tes antigen Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan total pasien yang terpapar Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 saat ini mencapai 388 kasus.

Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebutkan jumlah itu terdiri dari 44 kasus BA.4 dan 344 kasus BA.5.

Jumlah itu mengalami kenaikan signifikan dari 23 Juni. Pada hari itu Kemenkes mencatat ada 143 kasus subvarian BA.4 dan BA.5.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Totalnya jadi 388 per 26 Juni 2022," kata Syahril kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/6).

Syahril menyatakan kasus BA.4 paling banyak ditemukan di DKI Jakarta sebanyak 37 kasus. Lalu, Banten 3 kasus, Bali dan Jawa Barat masing masing 2 kasus.

Tidak berbeda jauh, kasus BA.5 juga banyak ditemukan di DKI dengan 271 kasus. Selanjutnya banyak juga ditemukan di Jawa Barat sebanyak 25 kasus dan Banten sebanyak 22 kasus.

"Bali 13 kasus, PPLN 10 kasus, Jawa Timur 1 kasus, dan dalam proses identifikasi 2 kasus," lanjut Syahril.

Kemenkes mengimbau masyarakat dan pihak-pihak terkait tidak panik, tetapi tetap waspada. Syahril juga mengajak masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.

"Kewaspadaan semua pihak. Masyarakat juga jangan panik tapi selalu waspada dengan disiplin PHBS, prokes dan vaksinasi," tuturnya.

Sementara itu, Kemenkes menyebut 50 persen pasien subvarian BA.4 dan BA.5 tidak memiliki riwayat komorbid. Selain itu, mayoritas bergejala ringan.

Gejala klinis yang paling dominan adalah batuk dan nyeri tenggorokan. Gejala lain yang dialami pasien BA.4 dan BA.5 di Indonesia meliputi flu, demam, sakit kepala, anosmia, hingga sesak napas.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak gelombang Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022.

(yla/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER